Sejarah Psikologi bahkan ilmu
pengetahuan yang kita kenal kebanyakan berpusat dari perkembangan awal
sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad 19 yang
kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia. Pendekatan dan orientasi ilmu dalam
dunia psikologi bermula dari filsafat masa Yunani, yaitu masa transisi
dari pola pikir animisime ke natural science, yaitu pengetahuan
bersumber dari alam. Pada masa ini perilaku manusia berusaha diterangkan
melalui prinsip-prinsip alam atau prinsip yang dianalogikan dengan
gejala alam.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah
perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan
laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi
sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa
Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan
perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya
di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.
Psikologi sebagai bagian dari filsafat
* Masa Yunani
* Masa Abad Pertengahan
* Masa Renaisans
Masa Renaisans adalah peralihan masa, dimana pengetahuan bersifat
doktrinal di bawah pengaruh gereja berubah ke masa peran nalar. Semangat
pencerahan semakin tampak nyata dalam perkembangan science dan filsafat
melalui menguatnya peran nalar (reason) dalam segala bidang. Munculnya
diskusi tentang. “knowledge” yang menyebabkan perkembangan ilmu dan
metode ilmiah yang maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta yang
nyata daripada pemikiran yang abstrak. (Berdampak pada kajian psikologi
sehingga ingin menjadi kajian yang ilmiah dan empiris)
Pasca Renaisans, Psikologi mencoba menjadi bagian dari ilmu faal muncul
pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science). Dimana
pada fase inilah mulai ada jawaban yang empirik dan ilmiah dari
pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di masa lalu seperti: Apa itu
jiwa (soul)?Bagaimana bentuk konkritnya? Bagaimana mengukurnya?
Bagaimana hubungan body-soul ? Semua Pertanyaan itu terjawab dengan
Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang
aktivitas syaraf , sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris dari
soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak.
Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school
of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi psikologi dengan pandangan
strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama yang muncul
adalah sebagai berikut.
* Fungsionalisme
* Behaviorisme
* Psikoanalisa
* Psikologi Gestalt
* Psikologi Humanistik
* Fungsionalisme
* Behaviorisme
* Psikoanalisa
* Psikologi Gestalt
* Psikologi Humanistik
Tanah kelahiran psikologi adalah Jerman. Oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial Jerman yang memiliki misi membentuk manusia berkualitas dan penyedia tenaga kerja yang professional. Wilhelm Wundt, orang pertama yang memproklamirkan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Wundt adalah seorang doktor yang tertarik pada bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi psikologi untuk bisa masuk dalam ranah empiris ilmiah dan berdiri sebagai ilmu yang mandiri.
Sumber :
http://jurusankomunikasi.blogspot.co.id/2009/05/sejarah-psikologi.html