Bina Grahita Mandiri telah sukses melaksanakan kegiatan mini seminar dengan tema "Menemukan Minat dan Passion Agar Sukses Dalam Berkarir Dan Berbisnis". Mini seminar ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Nopember dengan Narasumber Nur Agustinus, S.Psi., M.Si.
Banyak nasihat yang mengatakan bahwa
bekerjalah sesuai passion yang kita miliki. Steve Jobs juga mengatakan,
“satu-satunya jalan untuk menghasilkan karya hebat adalah dengan
mencintai apa yang Anda kerjakan.” Anda harus menemukan apa yang Anda cintai.
Konghucu juga mengemukakan, “Pilihlah pekerjaan yang kamu cintai dan
kamu tidak akan pernah merasa harus bekerja seumur hidupmu.” Nampaknya,
passion telah menjadi sebuah kunci utama dalam bekerja. Tapi, ada juga
yang berpendapat sinis terhadap passion. Untuk apa harus mengikuti
passion? Yang penting adalah kerja dan segera action. Namun Mike Rowe mengatakan: “Jangan hanya Follow Your Passion, tapi hiduplah di dalamnya.”
Memang, tidak semua orang berhasil menemukan passion yang dimilikinya. Apakah passion itu sebenarnya? Banyak orang mengartikan passion ini secara berbeda-beda. Ada yang menyebutkan bahwa passion adalah hobby yang menghasilkan. Passion adalah kombinasi antara kenikmatan, makna dan perasaan. Yang lain mengatakan passion adalah aktivitas yang paling kita cintai. Sementara ada juga yang menjelaskan passion adalah di mana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu.
Menurut pandangan saya, passion adalah sesuatu yang membuat kita bergairah untuk melakukannya, memikirkan terus menerus dan mempunyai sebuah kekuatan emosional yang luar biasa. Dengan banyaknya pengertian tentang passion ini, orang sering mencampuradukkan antara passion dengan hobby. Ya, memang hobby adalah sebuah aktivitas yang kita sukai. Tapi seringkali kita terperangkap bila memaknai passion itu sama dengan hobby. Penting untuk disadari bahwa passion tidak sama dengan hobby. Lalu apa bedanya?
Hobby adalah kegiatan yang kita sukai dan dilakukan diwaktu senggang kita. Misalnya, saya punya hobby membaca, maka kegiatan membaca itu saya lakukan ketika saya memiliki waktu luang. Contoh lain, ada yang punya hobby berenang, mendagi gunung, menonton film, atau bermain musik. Nah apa bedanya dengan passion? Passion tidak dilakukan di waktu luang. Passion dilakukan terus menerus, tanpa henti mengusik pikiran kita akan hal tersebut. Jika Anda punya passion terhadap sesuatu, maka Anda akan memikirkannya siang dan malam. Anda akan melakukannya tanpa kenal lelah. Contoh yang sederhana, kalau Anda gandrung (cinta) dengan kekasih Anda, maka Anda juga akan memikirkannya terus dan tak mungkin merasa lelah ketika diminta untuk mendampinginya. Inilah bedanya dengan hobby. Hobby dilakukan di waktu senggang, sementara passion itu totalitas.
Persoalan yang
sering dihadapi, jika passion itu membuat kita selalu memikirkannya,
sementara dalam kehidupan sehari-hari kita tersibukkan oleh pekerjaan
kita, maka lama kelamaan kita tidak ingat lagi apa yang menjadi passion
kita. Kita akan bekerja sesuai tuntutan pekerjaan dan jika ada waktu
luang, entar saat weekend, kita baru melakukan apa yang menjadi hobby
kita, bukan passion kita.
Barangkali karena
itu, ada orang yang kemudian merasa bahwa ajakan untuk mengikuti passion
itu adalah sesuatu yang percuma. Memang, tidak mudah menemukan passion
kita. Tidak mudah kita mencari apa yang membuat kita sangat jatuh cinta
terhadap sesuatu. Yang terjadi adalah banyak yang kemudian mengira
hobbynya adalah passionnya. Ketika itu kemudian menjadi pilihannya untuk
bekerja atau berwirausaha, maka akan banyak masalah yang dihadapi.
Ingat, hobby hanya sekedar dilakukan di waktu senggang. Belum tentu itu
menarik jika dilakukan terus menerus. Hobby itu bersifat menyenangkan,
passion belum tentu selalu menyenangkan karena passion membuat kita
harus berjuang keras untuk melakukannya. Tapi, dengan passion, kita
melakukannya tanpa merasa terpaksa. Ingat, dalam bahasa Inggris kuno, kata passion itu berarti penderitaan (suffering).
Nah, lalu apa yang harus kita lakukan? Kalau kita menyadari perbedaan antara hobby, minat dan passion, maka saran yang harus diingat adalah: ketika kita mencari passion kita, itu bukanlah menemukan apa yang kita sukai, namun melainkan di hal apa Anda siap menderita untuk terus melakukannya. Di sinilah akan muncul determinasi dengan sendirinya. Hobby tidak akan memunculkan determinasi. Anda akan menemukan passion Anda, ketika Anda ingin melakukan hal itu dan terus menerus Anda tetap usahakan untuk lakukan. Tak peduli apa rintangannya, Anda akan tetap berusaha dan selalu berusaha mengerjakannya. Kalau Anda sudah menyerah, barangkali itu bisa menjadi tanda bahwa itu bukan passion Anda yang sebenarnya. (nur agustinus)