Menurut Seligmen, kebahagiaan adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang positif. Dalam mencapai kebahagiaan yang autentik maka seseorang harus dapat mengidentifikasi, mengolah dan melatih serta menggunakan kekuatan dan keutamaan yang dimilikinya.
Seligmen membagi emosi positif menjadi 3:
1. Emosi yang berorientasi pada masa lalu, meliputi : puas, bangga, tenang.
2. Emosi yang berorientasi pada masa sekarang, meliputi : kenikmatan dan gratifikasi. Kenikmatan ada yang bersifat lahiriah (berasal dari indra kita, misal merasakan aroma masakan, mendengar suara yang merdu) dan kenikmatan yang lebih tinggi (membutuhkan kecerdasan dan memperhatikan perasaan yang ditimbulkan). Gratifikasi (kegiatan yang senang untuk dilakukan)
3. Emosi yang berorientasi pada masa depan, meliputi : optimisme, harapan, keyakinan.
RUMUS KEBAHAGIAAN
Seligmen mengemukakan bahwa kebahagiaan jangka panjang (K) adalah kontribusi dari rentang kebahagiaan (R), lingkungan (L) dan faktor-faktor yang berada di bawah pengendalian sadar seseorang (P).
K = R + L + P
R (Rentang Kebahagiaan) terbagi menjadi 2 :
1. Happiness thermostat yaitu seseorang terlahir dengan rentang kebahagiaan dalam gennya. Hal ini berkontribusi sekitar 50 % pada kadar kebahagiaan. Oleh karena itu, jika seseorang merasakan bahagia atau sedih maka dalam kurun waktu tertentu, ia akan kembali pada level biasanya. Contoh : seseorang sedih karena pacarnya tinggal di negara yang berbeda, maka dalam jangka waktu tertentu, ia akan kembali ke R (rentang kebahagiaan yang dimiliki)
2. Hedonic Treatmill yaitu beradaptasi secara tepat pada segala sesuatu yang baik.
L : faktor lingkungan dapat mempengaruhi kebahagiaan yang dirasakan, meliputi:
2. Pernikahan
3. Kebidupan sosial
4. Emosi positif
5. Usia
6. Agama
7. Kesehatan
8. Pendidikan
Faktor L ini berkontribusi sekitar 8 – 15 % pada kadar kebahagiaan.
P : faktor yang berada di bawah kendali seseorang dan berkontribusi sekitar 42 % dari kadar kebahagiaan, meliputi
1. kepuasan pada masa lalu, dapat dicapai dengan : mengubah pandangan mengenai masa lalu sebagai penentu masa depan, bersyukur, memaafkan dan menghilangkan hal yang menyakitka.
2. Optimisme pada masa depan
Optimisme dan harapan akan memberikan daya tahan yang lebih baik ketika menghadapi sesuatu yang kurang menyenangkan. Mampu membangkitkan diri sendiri dengan menitikberatkan pada hal-hal positif.
Cara meningkatkan Optimisme :
A (Adversity) : tahan dalam menghadapi kondisi yang sulit. “kesulitan” merupakan tantangan.
B (Belief) : cara seseorang melakukan interpretasi atas kesulitan yang terjadi dan penyebabnya.
C (Consequences) : konsekuensi atas B yang dimiliki. Apa akan menyerah atau berenergi dalam menghadapi masalah.
D ( Disputation) : menolak B pesimis. Caranya dengan berfokus pada fakta, apa yang bisa diubah, seberapa besar dampaknya, yakinlah kalau belief negatif justru akan menghambat.
E (Energization) : bersemangat setelah mampu meminimalisir pikiran pesimis.
3. kebahagiaan pada masa sekarang meliputi :
1. Pleasures : kesenangan yang memiliki komponen sensori dan emosional, bersifat sementara, tidak banyak melibatkan pemikiran. Contoh : rasa senang, nyaman.
2. Gratification : kegiatan yang disukai namun tidak selalu melibatkan perasaan tertentu, durasinya lebih panjang. Gratifikasi akan muncul ketika seseorang menggunakan kekuatan dan keutamaan saat melakukan aktivitas.
3. KEKUATAN DAN KEUTAMAAN
Seligmen mengatakan ada 6 keutamaan dalam 24 kekuatan.
1. Keutamaan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan pengetahuan, terdiri dari 5 kekuatan yaitu
1) keingintahuan pada dunia, kecintaan untuk belajar, pertimbangan / pemikiran kritis / keterbukaan pikiran, kecerdikan / orisinalitas / intelegensia praktis, perspektif.
2) Keutamaan berkaitan dengan keberanian, terdiri dari 4 kekuatan yaitu : kepahlawanan dan ketegaran, ulet / rajin / tekun, integritas / ketulusan / kejujuran, semangat / antusiasme.
3) Keutamaan berkaitan dengan kemanusiaan dan cinta, terdiri dari 3 kekuatan yaitu : kebaikan dan kemurahan hati, mencintai dan bersedia dicintai, kecerdasan emosional.
4) Keutamaan berkaitan dengan keadilan terdiri dari 3 kekuatan, antara lain : bermasyarakat / kerja tim / loyalitas, keadilan dan persamaan, kepemimpinan.
5) Keutamaan berkaitan dengan kesederhaan, terdiri dari 4 kekuatan, antara lain : pengendalian diri, kehati-hatian / penuh pertimbangan, kerendahan hati dan kebersahajaan, sikap pemaaf dan belas kasih.
6) Keutamaan berkaitan dengan transendensi, terdiri dari 5 kekuatan yaitu : apreasi pada keindahan dan keunggulan, bersyukur, harapan / optimisme / berpikir ke depan, spiritualitas / tujuan hidup, rasa humor.
BAGAIMANA MENCAPAI KEBAHAGIAAN SEJATI ?
Kebahagiaan sejati dapat dicapai jika seseorang mengalami emosi positif terhadap masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta memperoleh banyak gratifikasi dengan mengarahkan kekuatan pribadi serta menggunakan kekuatan tersebut untuk sesuatu yang lebih.
Untuk menghayati suatu keutamaan, seseorang dapat menggunakan 2 atau lebih kekuatan.