agribussiness of forecasting



Forecasting atau Peramalan merupakan  suatu proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kualitas, kuantitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang dan jasa. (Arman Hakim Nasuution, 2006)

Peramalan tidak dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertjuaun untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan untuk minimalisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang

Jenis-Jenis Peramalan Dalam Horison Waktu 
  1. Peramalan Jangka Panjang: Umumnya untuk jangka waktu antara 2-10 tahun. Biasanya digunakan untuk  perencanaan produk dan perencanaan sumber daya 
  2. Peramalan Jangka Menengah: Umumnya untuk jangka waktu antara 1-24 bulan. Biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran 
  3. Peramalan Jangka Pendek: Umumnya untuk jangka waktu antara 1-5 minggu. Biasamya digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur dan penjadwalan kerja,
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peramalan
  1. Siklus Bisnis: Penjualan produk akan dipengaruhi oleh permintaan akan produk tersebut, dan permintaan akan suatu produk akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang membentuk siklus bisnis dengan fase-fase, inflasi, depresi, dan masa pemulihan 
  2. Siklus Hidup Produk: Siklus hidup produk meliputi fase pengenalan, fase pertumbuhan, fase kematangan, dan akhirnya fase penurunan. Sehingga untuk menjaga kelangsungan usaha, maka perlu dilakukan inovasi produk pada saat yang tepat 
  3. Faktor Lain:  Reaksi balik dari pesaing, perilaku konsumen yang berubah, dan usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh perusahaan seperti peningkatan kualitas, pelayanan, anggaran periklanan, dan kebijakan pembayaran 
Metode-Metode Peramalan Permintaan
  1. Kualitatif : Survey Opinion Pools
  2. Kuantitatif : Metode Tren Linear, Metode Time Series, Metode Kuadratik, Metode Ekonometri  
Langkah Sistem Peramalan 
  1. Menetapkan tujuan peramalan
  2. Memilih unsur yang akan diramalkan
  3. Menentukan horizon waktu peramalan
  4. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk peramalan
  5. Membuat peramalan
  6. Melakukan evaluasi
Contoh : Agrowisata Petik Buah
  1. Tujuan peramalan. Sebuah Agrowisata Petik Buah menggunakan peramalan pengunjung untuk mengendalikan jumlah pekerja, jam dan hari buka, ketersediaan kebun buah yang siap panen, dan wahana penunjang lainnya. 
  2. Memilih unsur yang akan diramalkan. Agrowisata Petik Buah memiliki lima kebun buah dan unsur yang akan diramalkan adalah jumlah pengunjung harian pada weekdays dan weekend. Peramalan jumlah pengunjung harian adalah angka utama yang menentukan jumlah pekerja kebun, perawatan, dan penjadwalan. 
  3. Menentukan horizon waktu peramalan. Perlu ditentukan jangka waktu peramalan, apakah jangka pendek, menengan, atau jangka panjang? Agrowisata Petik Buah akan menyusun prediksi pengunjung harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan lima tahunan. 
  4. Memilih jenis model peramalan. Agrowisata Petik Buah akan menggunakan metode kuantitatif (matematis) dan kualitatif (penilaian subjektif) 
  5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Tim peramalan Agrowisata Petik Buah mempekerjakan 5 orang analis dan 20 orang staf lapangan dalam departemen R&D untuk mengumpulkan data, misalnya jadwal libur bersama, jadawal libur sekolah, moment hari raya, dan sebagainya 
  6. Membuat peramalan 
  7. Mengevaluasi dan menerapkan hasil peramalan. Tim peramalan Agrowisata Petik Buah melakukan pengkajian dan evaluasi hasil peramalan dengan kenyataan setiap hari. Pengkajian dilakukan untuk memastikan model, asumsi, dan data yang digunakan sudah valid dan relevan