Psikologi Ego


Sejak kematian Freud ada perkembangan dalam teori psikoanalitik yaitu munculnya teori psikologi Ego.  Meskipun baru tentang ego, kadang-kadan disebut psikologi ego. Meskipun Freud menganggap ego sebagai eksekutif dari keseluruhan kepribadian, sekurang-kurangnya pada orang yang sehat, namun ia tidak pernah memberinya suatu posisi otonom; ego tetap mengabdi pada kemauan-kemauan id. Dalam apa yang kemudian menjadi pernyataan finalnya tentang teori psikoanalitik, Freud mengulangi (1940) apa yang sudah dikatakannya berkali-kali sebelumnya. "Bagian tertua (id) aparatus mental ini tetap merupakan yang terpenting sepanjang hidup". Id dan insting-instingnya mencerminkan "tujuan sejati kehidupan sang organisme individual". Tidak ada pertanyaan antara ego dan id: id merupakan pihak yang dominan dalam kemitraan tersebut.

Bertentangan dengan pendirian Freud adalah pendirian sejumlah teoritikus psikoanalitik yang memperluas peranan ego dalam keseluruhan kepribadian. Pemimpin teori ego yang baru ini adalah Heinz Hartman (1958,1964). Teori ego yang baru ini tidak hanya mencakuo topik-topik seperti perkembangan prinsip kenyataan (relaity principle) dalam masa kanak-kanak, fungsi-fungsi ego yang integratif atau mempersatukan, proses-proses tambahan pada ego berupa mempresepsikan, mengingat, berpikir dan bertindak serta pertahanan-pertahanan ego, tetapi yang lebih penting, teori ini mengemukakan konsep otonomi ego. Pembicaraan-pembicaraan tentang fungsi-fungsi otonom ego biasanya dimulai dengan mengutip salahsatu artikel terakhir Freud dimana ia menulis, "Tetapi kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa id dan ego pada mulanya adalah satu, dan hal itu tidak mengisyaratkan penilaian yang berlebihan, serba mistis terhadap hereditas apabila kita merasa masuk akal bahwa, bahkan sebelum ego ada, garis-garis perkembangan, kecenderungan-kecenderungan dan reaksi-reaksinya selanjutnya ditetapkan" (Freud, 1937,hlm.343-344).

Bertolak belakang dengan kutipan diatas, Hartmann mengajukan postulasi bahwa ada suatu fase pada awal kehidupan ketika ego dan id terbentuk. Ego tidak muncul dari suatu id yang bersifat bawaan, tetapi masing-masing sistem bersumber pada predisposis-predisposis tertentu yang bersifat inhern dan masing-masing memiliki arah perkembangannya sendiri yang mandiri. Selain itu, ditegaskan bahwa proses-proses ego ini dapat terlepas dari sasaran-sasaran yang bersifat murni instingtif.

Pertahanan-pertahanan ego tidak harus bersifat patologis atau negatif; mereka dapat melayani tujuan-tujuan sehat dalam pembentukan kepribadian. Hartman yakin bahwa suatu pertahanan dapat terlepas dari sumbernya dalam melawan insting-insting dan melayani fungsi-fungsi penyesuaian dan organisasi. Para teoretikus ego juga memandang ego sebagai suatu daerah yang bebas dari konflik. ini berarti bahwa proses-proses tertentu dari ego tidak berada dalam konflik dengan id superego, atau dunia luar.  Tentu proses-proses ego ini bisa bertentangan satu sama lain sehingga orang harus memutuskan manakah dari antara beberapa katau mengadakan adaptasi kemungkinan cara adalah yang terbaik untuk memecahkan masalah atau mengadakan adaptasi.

Sejalan dengan munculnya konsepsi baru tentang ego yang otonom ini bekermbang pula minat orang pada fungsi-fungsi adaftif ego, yakni cara-cara yang tidak defnsif dengan mana ego menghadapi kenyataan, atau apa yang oleh Freud disebut "pengujian kenyataan" (reality testing). untuk melakukan adaptasi-adaptasi yang efektif terhadap dunia, ego memiliki proses-proses kognitif berupa mepersepsikan, mengingat dan berpikir. Salah satu akibat  dari penekanan baru pada proses kognitif ego ini ialah ditariknya psikoanalisis semakin dekat degan psikologi. Diantara tokoh - tokoh yang menganut pandangan ini adalah Rapaport (1960), Gill (1959) dan Klein (1970).

sumber : A. Supratiknya. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta. Kansius. 1993

Pertanyaan Saat Wawancara Kerja


Dalam proses rekrutmen pegawai suatu organisasi, beberapa pewawancara sering memulai wawancara di menit-menit pertama dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan "pemanasan" yang akan mengakrabkan dengan orang yang akan diwawancarainya. Pertanyaan-pertanyaan "pemanasan" yang sering diajukan adalah:
  • Sudah lamakah anda menunggu?
  • Pukul berapa anda berangkat dari tempat tinggal Anda ke perusahaan ini?
  • Dengan naik kendaraan apakah Anda tiba di perusahaan ini?
  • Apakah arus lalu lintas  di jalan yang anda lalui lancar atau macet?
  • Apakah Anda menemui kesulitan dalam mencari lokasi perusahaan?
Pertanyaan-pertanyaan ini meskipun kelihatannya tidak penting perlu dijawab dengan serius tetapi santai karena pada tahap ini calon karyawan harus mampu menciptakan kesan pertama yang menyenangkan.

Setelah dilakukan pertanyaan-pertanyaan pemanasan, tahap berikutnya topik pembicaraan wawancara akan berkisar pada diri pribadi, keluarga, riwayat penidikan dan kegiatan di waktu luang yang dilakukan calon karyawan.

Dibawah ini akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan oleh pewawancara pada tahap permulaan dari suatu wawancara. Antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan lain.

  • Siapakah nama panggilan Anda ?
  • Kapan dan dimana Anda dilahirkan ?
  • Dimanakah alamat Anda sekarang?
  • Apakah Anda betah tinggal di alamat Anda sekarang?
  • Berapakah saudara kandung Anda ?
  • Apakah mereka sudah bekerja ?
  • Apakah pekerjaan orang tua Anda ?
  • Bagaimanakah pendapat keluarga anda pada saat anda mendapat panggilan tes dari perusahaan ini ?
  • Nomer berapakah Anda dalam keluarga ?
  • Apakah Anda sudah berkeluarga ?
  • Apakah istri atau suami Anda juga bekerja ?
  • Apakah Anda sudah memiliki putra ?
  • Berapakah usia putra putri Anda?
  • Apakah Anda mengikuti organisasi atau kegiatan di tempat tinggal Anda ?
  • Apakah Anda memegang jabatan tertentu di organisasi tersebut?
  • Apakah hobi atau kegemaran Anda?
  • Apakah yang anda lakukan pada waktu senggang ?
  • Buku atau majalah apakah yang sering Anda baca?
  • Apakah pendidikan anda yang terakhir?
  • Berapa lama anda menyelesaikan kuliah atau pendidikan Anda ?
  • Apakah olahraga favorit Anda ?
  • Apakah anda aktif berorganisasi saat bersekolah ?
  • Mata pelajaran apa yang anda sukai dan mengapa ?
  • Apakah anda mengikuti kursus atau training lain?
  • Apakah Anda kuat dalam mata kulian eksaka, misalnya matematika ?
  • Apakah anda kuat dalam mata kuliah sosial?
  • Apakah Anda meraih apa yang anda dambakan dari sekolah Anda?
  •  Menurut Anda apakah yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam suatu prestasi ?
  • Apakah kesimpulan yang Anda peroleh dari penelitian atau karya tulis tersebut?
  • Pernahkah Anda meninggalkan kediaman Anda untuk jangka waktu yang lama ?
  • Bila pernah, dalam rangka apakah Anda meninggalkan rumah Anda ?
Inti Wawancara
Karena wawancara yang dilakukan menyangkut  masalah pekerjaan maka buah pembicaraan akan berpusat pada jabatan atau pekerjaan yang dilamar oleh calon karyawan. Pada tahap ini calon karyawan harus mampu mengungkapkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dalam mengisi jabatan yang sesuai.

  • Dimanakah anda tahu bahwa perusahaan ini membutuhkan karyawan baru ?
  • Mengapa anda ingin bergabung dengan perusahaan ini ?
  • Apakah anda pernah melamar di perusahaan atau grup perusahaan ini sebelumnya ?
  • Apakah anda pernah atau juga melamar di perusahaan lain?
  • Siapakah pemilik perusahaan ini?
  • apakah produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan  ini ?
  • Apakah keunggulan produk/jasa yang dihasilkan perusahaan ini ?
  • Apakah anda memiliki saudara yang bekerja di perusahaan ini?
  • Siapa saja yang anda kenal di perusahaan ini ?
  • Coba ceritakan tugas atau pekerjaan dari jabatan yang anda lamar?
  • Apakah anda merasa sanggup atau mampu mengerjakan pekerjaan yang anda lamar?
  • Berapakah gaji yang anda minta ?
  • Mengapa anda meminta gaji sebesar itu ?
  •  Apakah Anda bersedia bila gaji yang anda minta diturunkan?
  • Apakah kelemahan Anda ?
  • Apakah kelebihan Anda ?
  • Apakah anda pernah bekerja sebelumnya?
  • Apakah jabatan pekerjaan Anda dalam pekerjaan itu?
  • Apakah tugas Anda dalam pekerjaan itu?
  • Ceritakan pengalaman yang paling anda sukai dari pekerjaan itu?
  • Ceritakan pengalaman yang paling Anda tidak sukai dari pekerjaan itu? 
  • Apakah anda bersedia ditempatkan di kantor cabang di kota lain?
  • Apakah anda bersedia mengikuti ikatan dinas atau kontrak kerja untuk jangka waktu tertentu?
  • Apakah Anda bersedia untuk tidak menikah pada saat ikatan dinas?
  • Apakah Anda bersedia untuk megikuti training atau pendiikan yang diadakan oleh  perusahaan?
  • Apakah anda bersedia untuk bekerja hingga larut malam atau lembur?
  • Apakah kondisi fisik anda kuat bila bekerja hingga larut malam?
  • Apakah anda puas dengan yang pernah anda raih selama bekerja semuanya?
  • Apakah anda dapat bekerja sama dengan rekan-rekan kerja anda terdahulu?
  • Apakah anda membina hubungan baik yang baik dengan atasan anda?
  • Apakah anda membina hubungan baik dengan bawahan anda?
  • Apakah anda pernah melakukan suatu perbaikan atau perubahan terhadap perusahaan anda bekerja sebelumnya?
  • Apakah anda terikat kontrak dengan perusahaan lain?
  • Berapakah penghasilan terakhir anda?
  • Bila anda menghadapi persoalan dan harus engambil keputusan apakah langkah-langkah yang akan anda lakukan?
  • Terhadap hal-hal apa Anda sulit mengambi keputusan?
  • Apakah yang Anda lakukan sementara anda belum memperoleh pekerjaan atau menganggur?
  • Apakah motto atau falsafah yang anda pegang dalam hidup anda?
  • Apakah obsesi anda apabila diterima di perusahaan ini?
  • Apabila diterima bekerja di perusahaan ini, bagaimana dengan tempat tinggal anda dan keluarga anda?
  • Apakah anda mampu untuk membina hubungan baik dan saling membantu dengan rekan-rekan kerja anda  diterima bekerja di perusahaan ini?

Pertanyaan-pertanyaan "apakah. . . .?" jangan hanya dijawab dengan satu kata ya dan tidak saja, tetapi berilah keterangan mengapa, siapa atau bagaimana. 

sumber : Istiyanto.1999. 7 Proses seleksi karyawan. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta

beberapa hal yang perlu diperhatikan saat wawancara kerja



Dalam proses rekrutmen pegawai suatu perusahaan, pasti akan ada tahap wawancara. Pada proses wawancara ini adalah kesempatan bagi pelamar untuk dapat meyakinkan pihak perusahaan bahwa pelamar layak menjadi pegawai dari perusahaan atau organisasi yang dilamar.

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu di tampilkan dari diri pelamar diantaranya sebagai berikut :

  1. Percaya diri dan tunjukan bahwa anda siap untuk diwawancara
  2. berjabat tangan dengan ramah dalam menyalami pewawancara. Perkenalkan diri anda dengan menggunakan cara yang sama seperti yang digunakan oleh pewawancara. Buatlah suatu kesan awal yang baik.
  3. Pertahankan sikap tenang anda (rileks). Tunjukan semangat dan minat anda yang sungguh-sungguh sepanjang wawancara berlangsung.
  4. Pertahankan tatapan mata anda yang baik, sikap badan yang sempurna, dan berbicaralah dengan ucapan yang khas. Jangan bersedekap tangan atau memain - mainkan perhiasan, rambut, atau pakaian anda. Duduklah secara sopan pada kursi yang telah disediakan. Janganlah merokok meskipun diperkenankan.
  5. Hafalkan riwayat hidup anda dan sajikan "Selling Point" Anda. Dengarkan setiap pernyataan dan berilah jawaban yang sesuai. Hindarilah jawaban yang terlalu singkat tetapi berikan penjelasan yang tepat, logis dan analitis.
  6. Tunjukan kemampuan kemampuan anda seperti : kemampuan untuk mengungkapkan dengan perkataan yang efektif, kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, kemampuan untuk bekerja secara independen (mandiri) dan mengatur waktu secara efektif
  7. Dari sebagian terbesar waktu, biarkan pewawancara mengambil inisiatif namun tidak berarti anda menjadi pasif. Carilah kesempatan pada hal-hal yang ingin anda dengar oleh pewawancara.
  8. Berikan jabat tangan anda pada saat wawancara selesai dan kemukakan bahwa anda sungguh-sungguh tertarik akan jabatan pekerjaan yang ditawarkan.

Marketing Executive

Masing-masing posisi di dalam struktur organisasi di atas memiliki deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan tersendiri. Deskripsi jabatan merupakan suatu pernyataan yang teratur dari berbagai tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu, sehingga suatu deskripsi jabatan untuk posisi tertentu akan berbeda dengan deskripsi jabatan yang lain.

Fungsi Marketing Executive :
Membuat manager pemasaran dalam mengembangkan strategi pemasaran agar produk dapat diterima dengan baik. Sementara tugas-tugas dari marketing executive sebagai berikut :
  • Mencari dan memperoleh pelanggan baru 
  • Membina hubungan baik dengan para pelanggan
  • Menyampaikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan pada para pelanggan
  • Menyampaikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan pada para pelanggan
  • Memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan, memberikan penyajian yang efektif, memberikan nasehat atau saran sehubungan dengan masalah yang dihadapi pelanggan, memberikan bantuan teknis, dan penyerahan barang terhadap pelanggan.
Tanggung Jawab Marketing Executive terhadap :
  • Pencapaian target penjualan yang telah direncanakan
  • Informasi yang disampaikannya
  • Tugas- tugas yang didelegasikan

Wewenang Marketing Executive 
  • Mengusulkan konsep-konsep pemasaran yang relevan
  • Meminta nasihat, bimbingan dan petunjuk dari atasan
  • Meminta fasilitas yang dapat memperlancar pekerjaan
 Contoh Spesifikasi jabatan untuk marketing executive di suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
  • Pendidikan : minimal S-1 dari seluruh disiplin ilmu 
  • Pengetahuan dan keterampilan : mampu mengoprasikan komputer dan berkomunikasi dalam bahasa inggris secara aktif
  • Status : belum menikah
  • Jenis kelamin :pria /wanita 
  • Usia : 24-30 tahun 
  • Kewarganegaraan : Indonesia 
  • Persyaratan fisik : berpenampilan menarik dengan berat badan dan tinggi badan proporsional 
  • Memiliki relasi yang luas dan mudah bergaul
  • Tingkat kecerdasan (IQ) minimal 110


sumber : Istiyanto.1999. 7 Proses seleksi karyawan. Universitas  Atma Jaya. Yogyakarta

Pengaruh Televisi Terhadap Perkembangan Anak



Televisi dapat menimbulkan dampak-dampak bagi pemirsanya, khususnya pada anak-anak. Rasa ingin tahu terhadap informasi menyebabkan pengaruh media terhadap anak semakin besar dengan adanya berbagai macam teknologi yang canggih. Dampak negatif dari acara televisi lebih besar daripada dampak positifnya. Dari televisi, anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan pada program apapun sampai tayangan yang seharusnya belum layak atau pantas mereka tonton. Banyak acara-acara distasiun televisi yang kurang berkualitas yang bisa menjerumuskan anak pada hal-hal yang negatif.

Seperti acara kekerasan, seks, tindak kriminal kejahatan dan masih banyak acara yang tidak selayaknya menjadi perhatian anak. Acara-acara yang menyajikan sarana edukatif sangat sedikit sekali. Dalam hal ini, peranan orang tua sangat penting dalam mengatasi dampak tersebut. Dalam perkembangannya, lingkungan sangat berpengaruh dalam psikologs anak, sehingga anak tidak bisa terlepas dari bimbingan orang tuanya. Orang tua berperan dalam mengawasi, mengontrol dan memperhatikan segala aktivitas anaknya, terutama dalam menonton televisi. Mana tanyangan yang pantas dan layak untuk ditonton oleh anak.


Dalam benak banyak orang dewasa, film-film kartun dan film-film robot dianggap merupakan film anak-anak dan cocok dikonsumsi oleh mereka karena format penyajiannya disesuaikan dengan perkembangan anak-anak. Benarkah demikian? Jawabnya tidak semua film-film tersebut cocok dikonsumsi anak-anak. ContohnyaB art Simpson dan Crayon Sinchan yang cukup populer di Indonesia, sebenarnya tidak cocok untuk anak-anak, karena bercerita dalam bahasa yang kasar dan tingkahlaku urakan.

Tetapi diawal kemunculannya, orangtua membiarkan kedua film tersebut ditonton oleh anak-anak karena format penyajian dan jam tayangnya yang pas dengan waktu anak menonton televisi. Setelah berjalan beberapa lama barulah orangtua menyadari kalau tontonan tersebut tidak cocok dan ramai-ramai mengajukan protes kepada stasiun televisi. Akhirnya kemudian film tersebut diberi keterangan bukan untuk konsumsi anak-anak.


Dampak yang timbul untuk anak televisi.menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Amerika Serikat terungkap bahwa televisi ternyata cuma bagus untuk ditonton pada anak-anak dengan rentang usia tertentu. Pada anak di bawah usia tiga tahun, dampak negatif televisi justru lebih terasa. Terbukti tayangan televisi dapat menurunkan kemampuan membaca, membaca komprehensif, bahkan penurunan memori pada anak.

Menurut Effendy (1986: 122), “Pengaruh televisi tidak lepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan pada umumnya. Bahwa televisi menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, sudah banyak mengetahui dan merasakannya, baik pengaruh positif ataupun negatifnya. Acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan persepsi, dan perasaan para penonton. Sehingga mengakibatkan penonton terharu, terpesona, atau latah. Sebab salah satu pengaruh psikologis televisi seakan-akan menghipnotis penonton sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan kisah atau peristiwa yang disajikan televisi. Setiap orang akan senang jika menonton tayangan yang disukainya di televisi”.

Pengaruh media terhadap anak semakin bersar, teknologi semakin canggih dan intensitasnya semakin tinggi. Perkembangan industri digital yang sangat cepat itu menjadi tantangan berat bagi dunia pendididkan dan orang tua dalam menyiapkan anak didik untuk dapat mengahadapi “banjir informasi” yang dibawa oleh media. Padahal orang tua mempunyai waktu yang cukup untuk memperhatikan, mendampinya dan mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV daripada melakukan kegiatan lainnya.

Dampak negatif dari acara televisi lebih besar daripada dampak positif pada perkembangan anak. Dari televisi, anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan termasuk yang belum layak mereka tonton, mulai dari kekerasan dan kehidupan seks. Dampak-dampak negatif dalam acara televisi antara lain:

  • Berpengaruh terhadap perkembangan otak 
  • Menurunnnya atau hilangnya minat membaca dan motivasi anak sehingga anak tidak mempunyai semangat belajar 
  • Perubahan perilaku pada karekter dan mental penontonnya menjadikan anak menjadi konsumtif karena tayangan iklan yang menawarkan berbagai macam produk memikat dan membuat ketagihan sehingga anak menjadi malas belajar 
  • Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi menjadi manusia individualais dan sendiri 
  • Meningkatnya agresifitas dan kriminalitas terlalu sering nonton televisi dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola fikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, dan perkembangan kognitifnya 
Siaran-siaran televisi telah meracuni otak anak-anak dengan berbagai macam tayangan yang belum sepantasnya menjadi tontonan mereka. Anak-anak belum mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas. Mereka hanya tahu bahwa televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara berikutnya. Media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dampak negatif ini menjadi perhatian orang tua untuk membatasi waktu menonton televisi, mengawasi serta menyeleksi tayangan yang pantas ditonton oleh anak-anak.



SUMBER : 

Bagaimana mengelola kemarahan anda dalam : 60 Detik


Marah adalah emosi yang normal. Masalahnya datang tergantung pada apa yang kita lakukan dengan kemarahan kita. Ekspresi selain berbicara tentang kemarahan kita adalah tindakan atas kemarahan kita dan bisa bersifat destruktif bagi orang lain dan kita sendiri. Tujuan akhir kita adalah belajar mengekspresikan perasaan marah dengan tenang lewat kata-kata. Banyak dari kita belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan lebih konstruktif dalam : 60 detik pertama pada saat marah. Dengan berlatih, anda akan mencapai sasaran akhir mengekspresikan kemarahan dengan tenang lewat kata-kata dan hanya dalam : 60 Detik. Manfaatnya adalah anda merasa lebih dimengerti, bisa cepa memecahkan konflik dan merasa lebih bahagia dengan diri sendiri.

Empat Tahap : 60 Detik Manajemen Kemarahan : C.A.R.E 

Anda bisa belajar C.A.R.E, empat pelaksanaan teknik yang tepat unuk melakukan : 60 detik manajemen kemarahan, yaitu :

1) Commitment to change = Komitmen untuj mengubah diri
2) Awareness of your early warning signs = Kesadaran akan tanda peringatan diri Anda
3) Relaxation = Relaksasi
4) Exercising self-control with Time Outs = Latihan kontrol diri dengan waktu jeda

Dengan belajar melakukan C.A.R.E, anda akan ingat tahap : 60 detik manajemen kemarahan.

Sumber : Michael Hershorn dalam Buku Mengelola Kemarahan



Mini Seminar Membangun Team Work Yang Efektif



Pada hari Jumat, tanggal 4 Desember 2015 Bina Grahita Mandiri telah sukses melaksanakan mini seminar yang bertemakan Membangun Team Work Yang Efektif.

Untuk bisa mencapai visi dan misi suatu organisasi tentunya diperlukan team work yang efektif, semoga setelah mengikuti mini seminar ini bisa mendapatkan pencerahan tentang team work. Tetap Semangat :-)






lowongan kerja sipil / lapangan 2015


> Posisi pekerjaan/ jabatan : Sipil / Lapangan
> Level Pekerjaan : Supervisor
> Jenis kelamin : Laki-laki
> Usia Minimal : 25 tahun
> Pendidikan : S1 - Tehnik Sipil
> Keterampilan yang harus di miliki :
-- Cekatan
-- Tegas
-- Disiplin
-- Jujur
-- Mengerti sipil (tehnik lapangan dan gambar)
> Status bebas yang penting bersedia lembur & tugas ke luar kota
> Punya kendaraan pribadi/ sepeda motor
> Harus punya sim A & C
> Pengalaman kerja minimal 2 thn
> Bahasa asing yang di kuasai bahasa Inggris minal pasif
> Gaji UMR + +
Fasilitas yang akan di berikan Komisi per proyek dll
> Uraian tugas secara umum : Mengawasi pekerjaan mulai dari gambar mentah, break down ke tukang, jenis" bahan, laporan mingguan, pengawasan di lapangan hingga final.
> Penempatan Surabaya dan seluruh kota tujuan/ Indonesia (dinas)

Kriteria yang di harapkan : Konsisten, punya jiwa pemimpin, jujur, di siplin, rajin, bertanggung jawab, sanggup cari solusi, & bekerja di bawah tekanan.
Daftarkan segera diri Anda, kami tunggu ya.. smile emotikon
Info lebih lanjut silahkan hubungi:
Office : (031) 3526207, 3542570
CP (Uny) : 0877 5130 6501 / 0821 4058 2077
Email : training.bgm@gmail.com

lowongan kerja accounting surabaya 2015


LOWKER TERBARU,,,
Di cari calon karyawan URGENT,,,
- Jabatan / Posisi : Accounting
- Level Pekerjaan : Staff
- Jenis kelamin : Perempuan
- Usia : Min 25 thn, Max 35 thn
- Status : Bebas
- Pendidikan : D3 / S1 Akuntansi
- Keterampilan yg harus di miliki :
* Accounting
* Bahasa Inggris
* Bahasa Mandarin

- Surat ijin mengemudi yg harus di miliki : SIM C
- Tidak harus berpengalaman kerja yang penting mau belajar dan mau di ajarin
- Bahasa asing yang harus di kuasai : "Mandarin" dengan kualifikasi "Dasar"
- Gaji : minim 3,5 jt, maximal 5 jt
- Uraian tugas secara umum : Accounting, administrasi, sekretaris
- Hari kerja : Senin - sabtu jam kerja : 08:30 - 16:30
- Penempatan di kota : Surabaya
- Lebih di utamakan : Chiness
- Agama : Khatolik / Kristian / Budha
Info lebih lanjut silahkan hubungi:
Office : (031) 3526207, 3542570
CP (Uny) : 0877 5130 6501 / 0821 4058 2077
Email : training.bgm@gmail.com

Psikologi Humanistis


Psikologi humanis adalah pendekatan psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami ketidakbahagiaan, serta keberhasilan dalam merealisasikan potensi manusia. Tujuan psikologi humanis adalah membantu manusia mengekspresikan dirinya secara kreatif dan merealisasikan potensinya secara utuh. Pencetus psikologi humanistik adalah Abraham Maslow.

Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu:
  • Psikologi humanis menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia
  • Psikologi humanis menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia
  • Psikologi humanis menawarkan metode yang lebih luasakan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam dalam pelaksanaan psikoterapi
Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviourisme dan psikoanalisis. Kedua aliran ini dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau makhluk yang rendah. Salah satu tokoh dari aliran ini – Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan mengatakan bahwa Freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.

Adalah Viktor Frankl yang mengembangkan teknik psikoterapi yang disebut sebagai logotherapy (logos = makna). Pandangan ini berprinsip:
a. Hidup memiliki makna, bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan sekalipun.
b. Tujuan hidup kita yang utama adalah mencari makna dari kehidupan kita itu sendiri.
c. Kita memiliki kebebasan untuk memaknai apa yang kita lakukan dan apa yang kita alami bahkan dalam menghadapi kesengsaraan sekalipun.
Frankl mengembangkan teknik ini berdasarkan pengalamannya lolos dari kamp konsentrasi Nazi pada masa Perang Dunia II, di mana dia mengalami dan menyaksikan penyiksaan-penyiksaan di kamp tersebut. Dia menyaksikan dua hal yang berbeda, yaitu para tahanan yang putus asa dan para tahanan yang memiliki kesabaran luar biasa serta daya hidup yang perkasa. Frankl menyebut hal ini sebagai kebebasan seseorang memberi makna pada hidupnya.
Logoterapi ini sangat erat kaitannya dengan SQ tadi, yang bisa kita kelompokkan berdasarkan situasi-situasi berikut ini:
a. Ketika seseorang menemukan dirinya (self-discovery). Sa’di (seorang penyair besar dari Iran) menggerutu karena kehilangan sepasang sepatunya di sebuah masjid di Damaskus. Namun di tengah kejengkelannya itu ia melihat bahwa ada seorang penceramah yang berbicara dengan senyum gembira. Kemudian tampaklah olehnya bahwa penceramah tersebut tidak memiliki sepasang kaki. Maka tiba-tiba ia disadarkan, bahwa mengapa ia sedih kehilangan sepatunya sementara ada orang yang masih bisa tersenyum walau kehilangan kedua kakinya.
b. Makna muncul ketika seseorang menentukan pilihan. Hidup menjadi tanpa makna ketika seseorang tak dapat memilih. Sebagai contoh: seseorang yang mendapatkan tawaran kerja bagus, dengan gaji besar dan kedudukan tinggi, namun ia harus pindah dari Yogyakarta menuju Singapura. Di satu sisi ia mendapatkan kelimpahan materi namun di sisi lainnya ia kehilangan waktu untuk berkumpul dengan anak-anak dan istrinya. Dia menginginkan pekerjaan itu namun sekaligus punya waktu untuk keluarganya. Hingga akhirnya dia putuskan untuk mundur dari pekerjaan itu dan memilih memiliki waktu luang bersama keluarganya. Pada saat itulah ia merasakan kembali makna hidupnya.
c. Ketika seseorang merasa istimewa, unik dan tak tergantikan. Misalnya: seorang rakyat jelata tiba-tiba dikunjungi oleh presiden langsung di rumahnya. Ia merasakan suatu makna yang luar biasa dalam kehidupannya dan tak akan tergantikan oleh apapun. Demikian juga ketika kita menemukan seseorang yang mampu mendengarkan kita dengan penuh perhatian, dengan begitu hidup kita menjadi bermakna.
d. Ketika kita dihadapkan pada sikap bertanggung jawab. Seperti contoh di atas, seorang bendahara yang diserahi pengelolaan uang tunai dalam jumlah sangat besar dan berhasil menolak keinginannya sendiri untuk memakai sebagian uang itu untuk memuaskan keinginannya semata. Pada saat itu si bendahara mengalami makna yang luar biasa dalam hidupnya.
e. Ketika kita mengalami situasi transendensi (pengalaman yang membawa kita ke luar dunia fisik, ke luar suka dan duka kita, ke luar dari diri kita sekarang). Transendensi adalah pengalaman spiritual yang memberi makna pada kehidupan kita.

sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_humanis
www.blogpsikologi.com