Sumber-Sumber Stress



Meskipun pendekatan yang sering digunakan untuk memahami stress berasal dari pandangan interaktif, namun kita juga mengetahui potensi stressor yang ada di lingkungan (Sutherland & Cooper, 1990).

Sumber stres dapat berubah-ubah, sejalan dengan perkembangan manusia, tetapi kondisi stress juga dapat terjadi di setiap saat disepajang kehidupan. Darimana sajakah stress berasal? Apa sajakah sumber-sumber itu? untuk menjawab hal ini banyak literatur yang dapat digunakan, tergantung pada latar belakang teoritis dan bidang penerapannya. Sarafino (1990) membedakan sumber-sumber stress, di dalam individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.

Sumber-sumber stres di dalam diri seseorang
Terkadang sumber stress itu ada di dalam diri seseorang. Salahsatunya melalui kesakitan. Tingkatan stres yang muncul tergantung pada keadaan rasa sakit dan umur individu (sarafino, 1990)

Stres juga akan muncul dalam diri seseorang melalui penilaian dari kekuatan motivasional yang melawan, bila seseorang mengalami konflik. Konflik merupakan sumber stress yang utama. Menurut Teori Kurt Lewin, Kekuatan motivasional yang melawan menyebabkan dua cenderungan yang melawan : perdekatan dan penghindaran. Cenderungan tersebut menggolongkan tiga jenis pokok dari konflik : 
a. konflik perdekatan /perdekatan
b. konflik penghindaran /penghindaran
c. konflik perdekatan /penghindaran

Sumber-sumber stress di dalam keluarga
Stress ini dapat bersumber dari interaksi diantara anggota keluarga, seperti : perselisihan dalam masalah keuangan, perasaaan saling acuh tak acuh, tujuan-tujuan yang saling berbeda, dll. misalnya : perbedaan keinginan tentang acara televisi yang akan ditonton, perselisihan antara orang tua dengan anak yang menyetel tape-nya keras-keras, tinggal di suatu lingkungan yang terlalu sesak, kehadiran adik baru. Khusus pada penambahan adik baru ini, dapat menimbulkan perasaan stres terutama pada diri ibu yang selama kehamilan (selain perasaan senang, tentu), dan setelah kelahiran.

Rasa stress pada ayah sehubungan dengan adanya anggota baru dalam keluarga, dapat diterangkan sebagai ke khawatiran akan berubahnya interaksi dengan ibu sebagai istrinya atau kehawatiran akan bertambahnya biaya.

Para orang tua yang kehilangan anak-anaknya atau pasangannya karena kematian akan merasa kehilangan arti (Sarafino, 1990). Dilaporkan bahwa ibu akan menjadi kehilangan harapan dimasa-masa yang akan datang dan merasa sangat kehilangan. Para ibu akan merasa kehilangan identitas dan peran sebagai ibu. Demikian pula perasaan kehilangan karena kematian pasangannya. Mereka yang ditinggalkan akan merasa kehilangan harapan dan peran, kehilangan rasa cinta, perasaan istimea dan kehilangan rasa aman. Perasaan kehilangan ini akan semakin terasa terutama pada masa dewasa awal (Safarino, 1990).

Sumber-sumber stress didalam komunitas dan lingkungan
Interaksi subyek diluar lingkungan keluarga melengkapi sumber-sumber stress. Contohnya : pengalaman stress anak-anak di sekolah dan di beberapa kejadian kompetitif, seperti olahraga. sedangkan beberapa pengalaman stress orang tua bersumber dari pekerjaannya dan lingkungan yang stressfull sifatnya. Khususnya, 'Occupational stress' telah diteliti secara luas.

Daftar Pustaka :Smet Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta. PT. Grasindo Anggota IKAPI


Tes kepribadian "Mengetahui Kepribadian dengan memilih sebuah pohon"



Pada umumnya, untuk membantu menjelaskan kepribadian seseorang, sebuah tes kepribadian akan menggunakan bantuan angka-angka dan kemudian hasilnya di interpretasikan/dideskripsikan kedalam kualitatif. Hal ini karena kepribadian tidak dapat diukur, tetapi hanya dapat dideskripsikan. Kali ini, the-open-mind.com melansir sebuah permainan mengukur kepribadian bernama Fun Personality Test - Pick a Tree. Sesuai dengan namanya, Anda bisa mengetahui kepribadian Anda dari gambar pohon yang Anda pilih. 

Pohon Nomor 1: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 1, kemungkinan besar Anda merupakan seorang pekerja keras. meskipun begitu Anda bukanlah seorang yang egois, justru Anda merupakan sosok yang murah hati dan selalu berbuat baik dan mempunyai ambisi yang tinggi. Apa yang Anda lakukan sebenarnya hanya karena ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengapresiasi usaha Anda. 

Pohon Nomor 2: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 2, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang bertanggung jawab dan peduli pada kepentingan orang lain, jujur dan menyenangkan. Orang lain bisa dengan mudah memberikan kepercayaannya kepada Anda. humoris adalah sifat Anda sehingga membuat orang lain mudah dekat Anda karena Anda selalu punya cerita yang bisa dibagi. 

Pohon Nomor 3: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 3, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang cerdas dan merupakan pemikir yang hebat. Anda selalu memperjuangkan sesuatu yang Anda anggap benar. intuitif merupakan sifat alami Anda. Waktu menyendiri adalah saat-saat yang selalu Anda gunakan untuk berpikir. Kebohongan atau tipuan adalah hal-hal yang tidak Anda sukai. 

Pohon Nomor 4: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 4, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang sangat unik dengan sikap intuitif Anda. Anda tergolong sebagai seorang filosof yang suka berpikir dengan mendalam. Karena itulah banyak orang yang sering salah paham dengan Anda. Anda selalu butuh ruang untuk menyendiri dengan kreativitas yang perlu selalu dikembangkan. Hanya saja Anda orang yang sangat emosional. 

Pohon Nomor 5: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 5, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang penuh percaya diri dan mandiri. Takut bukanlah salah satu dari Anda. Anda paling tahu cara untuk membuat diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda tetap kuat. Yang Anda butuhkan dari orang-orang di sekitar Anda hanyalah kejujuran, meskipun kejujuran itu pahit bagi Anda. 

Pohon Nomor 6: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 6, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang ramah dan peka sehingga Anda memiliki banyak teman karena menciptakan sebuah hubungan dengan orang lain bukanlah sesuatu yang sulit bagi Anda. Anda memiliki aura yang hangat dan terang, orang-orang bisa merasa nyaman saat berada di dekat Anda. Anda menghabiskan waktu Anda untuk fokus pada bagaimana cara Anda untuk menjadi sosok yang lebih baik. Anda selalu butuh cinta, dan selalu siap mencintai siapapun meskipun orang tersebut tak mencintai Anda. 

Pohon Nomor 7: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 7, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang tenang dan bahagia. Anda bisa menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi siapa pun karena Anda memiliki sifat yang peka dan sangat pengertian. Anda benar-benar menyadari bahwa setiap orang punya caranya sendiri untuk menjalani hidupnya. Cemas hanya sesekali saja menghampiri diri Anda dan Anda bisa dengan mudah merasa tenang. 

 Pohon Nomor 8: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 8, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang mudah menarik perhatian dan energik, dengan begitu orang-orang di sekitar Anda senang dengan keberadaan Anda karena Anda pintar membuat suasana ceria dan penuh tawa. Ada banyak hal yang membuat Anda tertarik dan Anda akan mencari tahu sesuatu sampai ke akar-akarnya untuk bisa memuaskan diri. Jiwa petualang ada di dalam darah Anda. Anda adalah sosok yang spontan dan antusias. 

Pohon Nomor 9: Jika Anda memilih gambar pohon nomor 8, kemungkinan besar Anda merupakan seorang yang penuh optimisme dan sering mendapatkan keberuntungan. Hidup hanya sekali, Anda merupakan seorang yang berusaha untuk melakukan segala hal yang terbaik dalam hidup Anda. Setiap kesempatan yang ada dalam hidup Anda gunakan sebaik-baiknya untuk bisa saling memaafkan, belajar, dan berkembang. Kelebihan Anda adalah, Anda bersedia berbagi rasa suka dan duka dengan orang-orang yang Anda sukai. 

sumber : http://chillinaris.blogspot.co.id/2015/02/tes-kepribadian-memilih-sebuah-pohon.html

Memahami Peran Ayah

Para ahli psikolog dewasa ini cenderung meninggalkan hal-hal yang terlalu bersifat teoritis, dan banyak mengalihkan perhatian ke observasi langsung. Termasuk soal peran ayah. Sejak tahun 1970-an, banyak ahli psikolog secara langsung meneliti peran ayah dalam keluarga.

Hasil penelitian terhadap perkembangan anak yang tidak mendapat asuhan dan perhatian ayah menyimpulkan, perkembangan anak menjadi pincang. Kelompok anak yang kurang mendapat perhatian ayahnya cenderung memiliki kemampuan akademisi menurun, aktivitas sosial terhambat, dan interaksi sosial terbatas. Bukan bagi anak laki-laki, viri maskulinnya (ciri-ciri kelakian) bisa menjadi kabur.

Meski kebenaran hasil penelitian itu tidak mutlak, tetapi setidaknya mengungkapkan secara jelas keadaan pada masa pra-remaja. Blanchard dan Biller (1971) misalnya mencoba membandingkan empat kelompok anak dalam kemampuan akademiknya. Data diambil dari hasil ujian yang diberikan guru mereka di sekolah. Kelompok pertama adalah anak ditinggalkan ayah sebelum usia 5 tahun, kelompok ke dua adalah anak yang ditinggalkan ayahnya setelah usia 5 tahun.

Dalam anak yang ditinggalkan ayah sebelum usia lima tahun kelihatan sekali bahwa kemampuan akademiknya menurun dibandingkan dengan anak yang ayahnya terlibat penuh dalam proses pembinaan perkembangan anak.  Pengertian absennya ayah pada diri anak bisa karena meninggal, perceraian atau juga karena tidak terlibat dalam proses pembinaan langsung pekembangan anak.

Dari penelitian tersebut kemudian timbul pertanyaan, bagaiman sebaiknya peran ayah dalam membantu perkembangan anak. Apakah terus dipertahankan anggapan bahwa ayah itu kurang penting dalam perkembangan anak, lantaran ayah itu kurang melakukan kontak langsung dengan anaknya? Apa masih perlu dipertahankan pandangan lama bahwa pengaruh orang tua terhadap anaknya hanya terbentuk kalau ada kontak langsung? Bagaimana dengan kebiasaan kebanyakan ayah yang tidak aktif mengasuh anaknya ? Semua pertanyaan itu muncul karena timbul kesadaran baru dalam bidang pendidikan dan psikologi bahwa peran ayah sebetulnya tidak kalah pentingnya dengan peran ibu.

Tidak diragukan lagi bahwa ayah itu berperan penting terhaap perkembangan anaknya secara langsung. mereka dapat membelai, mengadakan kontak bahasa, berbicara atau bercanda dengan anaknya. Semua itu akan sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. 

Pengaruh ayah ini tentu saja tidak diterima begitu saja secara pasif oleh anak. Suatu interaksi pasti terjadi. Sifat hubungan ayah - anak selalu timbal balik. Anak juga dapat mempengaruhi ayahnya. Misalnya kalau anak menangis di waktu malam, aya terpaksa bangun. Hubungan timbal balik aktivitas ini memunculkan suatu proses sosialisasi antara ayah dengan anak. Ayah akan cepat memahami tingkah laku anaknya yang berusia 4 tahun yang cenderung bertingkah macam-macam. Anak misalnya merengek rengek minta naik pesawat atau gajah. Semua tindakan ini mempengaruhi perilaku ayah.

sumber : buku Psikologi Keayahan Drs. Save M. Dagun Penerbit Rineka Cipta

Beberapa Teori Keayahan


Teori-teori tentang keayahan baru muncul dan berkembang sejak tahun 1970-an , dan hasil berbagai penelitian banyak mengubah secara drastis konsep dan anggapan tentang keayahan.

Anggapan lama masyarakat ialah seorang ayah sesungguhnya tidak terlalu berperan dalam kehidupan anak. Dibandingkan dengan ibu, ayah memang kelihatan jauh dari anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, lebih-lebih dalam masyarakat. Dua ahli terkenal yang bisa disebut memperkeuat pandangan lama ini adalah Sigmund Freud, seseorang psikoanalis, dan Jhon Bowlby, seorang ethologis Inggris. Teori dan dua tokoh ini sering menjadi referensi pemikiran menekankan bahwa tokoh ibu merupakan sentral dalam kehidupan anak.

Pikiran Freud yang paling penting dan masih berpengaruh sampai sekarang ialah teorinya tentang perkembangan sosial seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman pada awal masa kanak-kanaknya. Menurut Freud, tingkat pemuasan pada masa kanak-kanak akan sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang di kemudian hari.

Pemikiran Freud ini kemudian menjadi sorotan beberapa ahli, dan pandangan freud itu juga akhirnya digugat, apakah kegiatan yang dilakukan kaum ibu menjadi alasan menyampingkan peran tokoh ayah? Beberapa tahun belakangan ini teori Freud cenderung dipertanyakan.

Kemudian Muncul teori baru yang mencoba meninjau kembali kebenaran pikiran Freud. Pada tahun 1940-an dan 1950-an, Robert Sears dan Jhons Whiting misalnya mencoba meneliti kembali pemikiran Freud dan kemudian dikaitkan dengan toeri belajar modern. Kedua Psikolog ini berpendapat, anak-anak itu dapat memperoleh kepuasan apabila dorongan-dorongan biologis dasar seperti lapar dan haus diatasi. Dalam soal ini seorang ibu memang mudah dilihat penting bagi sorang anak terutama karena selalu menyuapkan makanan kepada anaknya. Sebaliknya, seorang ayah biasaya kurang terlibat dalam memberi makan. Tetapi tidak bisa begitu saja dapat disimpulkan ayah kurang berperan dalam perkembangan anak. 

Analisis dan anggapan bahwa faktor biologis yang membedakan peran ayah dengan ibu, kini memang tidak dianggap serius lagi dan hanya sebagai mitos aja. Ross de Parke bahkan menegaskan, faktor biologis itu tidak dapat digunakan lagi sebagai argumentasi untuk menjelaskan perbedaan peranan ayah dan perannya hanyalah suatu penyimpangan pikiran zaman. sudah mucul revolusi pemikiran yang menempatkan betapa tokoh ayah penting dalam proses pengasuhan dan perkembangan anak. Tidak dapat diterima lagi anggapan yang menempatkan ayah hanya sebagai tokoh sekunder dalam mendidik anak. Tidak ada alasan yang kuat pula untuk menempatkan terlalu tinggi posisi ibu dalam perkembangan anak. Kini, sudah sangat diragukan pandangan yang membeda-bedakan posisi ayah dan ibu terhadabanyak anak.

Di Zaman modern ini, sudah banyak sekali teori tentang keayahan, yang tidak kalah dengan berbagai analisis tentang keibuan. Keduanya memang sama penting tetapi sorotan terhadap peran keayahan itu masih tergolong baru, maka timbul banyak pertanyaan yang masih perlu waktu untuk menjawabnya secara tuntans.


sumber : buku Psikologi Keayahan Drs. Save M. Dagun Penerbit Rineka Cipta

Jadwal Kegiatan Training Bina Grahita Mandiri

Pelaksanaan Mini Seminar "Menemukan Minat dan Passion Agar Sukses Dalam Berkarir Dan Berbisnis"

Bina Grahita Mandiri telah sukses melaksanakan kegiatan mini seminar dengan tema "Menemukan Minat dan Passion Agar Sukses Dalam Berkarir Dan Berbisnis".  Mini seminar ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Nopember dengan Narasumber Nur Agustinus, S.Psi., M.Si.

Banyak nasihat yang mengatakan bahwa bekerjalah sesuai passion yang kita miliki. Steve Jobs juga mengatakan, “satu-satunya jalan untuk menghasilkan karya hebat adalah dengan mencintai apa yang Anda kerjakan.”  Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. Konghucu juga mengemukakan, “Pilihlah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah merasa harus bekerja seumur hidupmu.” Nampaknya, passion telah menjadi sebuah kunci utama dalam bekerja. Tapi, ada juga yang berpendapat sinis terhadap passion. Untuk apa harus mengikuti passion? Yang penting adalah kerja dan segera action. Namun Mike Rowe mengatakan: “Jangan hanya Follow Your Passion, tapi hiduplah di dalamnya.

Memang, tidak semua orang berhasil menemukan passion yang dimilikinya. Apakah passion itu sebenarnya?  Banyak orang mengartikan passion ini secara berbeda-beda. Ada yang menyebutkan bahwa passion adalah hobby yang menghasilkan. Passion adalah kombinasi antara kenikmatan, makna dan perasaan. Yang lain mengatakan passion adalah aktivitas yang paling kita cintai. Sementara ada juga yang menjelaskan passion adalah di mana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu.

Menurut pandangan saya, passion adalah sesuatu yang membuat kita bergairah untuk melakukannya, memikirkan terus menerus dan mempunyai sebuah kekuatan emosional yang luar biasa. Dengan banyaknya pengertian tentang passion ini, orang sering mencampuradukkan antara passion dengan hobby. Ya, memang hobby adalah sebuah aktivitas yang kita sukai. Tapi seringkali kita terperangkap bila memaknai passion itu sama dengan hobby. Penting untuk disadari bahwa passion tidak sama dengan hobby. Lalu apa bedanya?

Hobby adalah kegiatan yang kita sukai dan dilakukan diwaktu senggang kita. Misalnya, saya punya hobby membaca, maka kegiatan membaca itu saya lakukan ketika saya memiliki waktu luang. Contoh lain, ada yang punya hobby berenang, mendagi gunung, menonton film, atau bermain musik. Nah apa bedanya dengan passion? Passion tidak dilakukan di waktu luang. Passion dilakukan terus menerus, tanpa henti mengusik pikiran kita akan hal tersebut. Jika Anda punya passion terhadap sesuatu, maka Anda akan memikirkannya siang dan malam. Anda akan melakukannya tanpa kenal lelah. Contoh yang sederhana, kalau Anda gandrung (cinta) dengan kekasih Anda, maka Anda juga akan memikirkannya terus dan tak mungkin merasa lelah ketika diminta untuk mendampinginya. Inilah bedanya dengan hobby. Hobby dilakukan di waktu senggang, sementara passion itu totalitas.
Persoalan yang sering dihadapi, jika passion itu membuat kita selalu memikirkannya, sementara dalam kehidupan sehari-hari kita tersibukkan oleh pekerjaan kita, maka lama kelamaan kita tidak ingat lagi apa yang menjadi passion kita. Kita akan bekerja sesuai tuntutan pekerjaan dan jika ada waktu luang, entar saat weekend, kita baru melakukan apa yang menjadi hobby kita, bukan passion kita.
Barangkali karena itu, ada orang yang kemudian merasa bahwa ajakan untuk mengikuti passion itu adalah sesuatu yang percuma. Memang, tidak mudah menemukan passion kita. Tidak mudah kita mencari apa yang membuat kita sangat jatuh cinta terhadap sesuatu. Yang terjadi adalah banyak yang kemudian mengira hobbynya adalah passionnya. Ketika itu kemudian menjadi pilihannya untuk bekerja atau berwirausaha, maka akan banyak masalah yang dihadapi. Ingat, hobby hanya sekedar dilakukan di waktu senggang. Belum tentu itu menarik jika dilakukan terus menerus. Hobby itu bersifat menyenangkan, passion belum tentu selalu menyenangkan karena passion membuat kita harus berjuang keras untuk melakukannya. Tapi, dengan passion, kita melakukannya tanpa merasa terpaksa. Ingat, dalam bahasa Inggris kuno, kata passion itu berarti penderitaan (suffering).

Nah, lalu apa yang harus kita lakukan? Kalau kita menyadari perbedaan antara hobby, minat dan passion, maka saran yang harus diingat adalah: ketika kita mencari passion kita, itu bukanlah menemukan apa yang kita sukai, namun melainkan di hal apa Anda siap menderita untuk terus melakukannya. Di sinilah akan muncul determinasi dengan sendirinya. Hobby tidak akan memunculkan determinasi.  Anda akan menemukan passion Anda, ketika Anda ingin melakukan hal itu dan terus menerus Anda tetap usahakan untuk lakukan. Tak peduli apa rintangannya, Anda akan tetap berusaha dan selalu berusaha mengerjakannya. Kalau Anda sudah menyerah, barangkali itu bisa menjadi tanda bahwa itu bukan passion Anda yang sebenarnya. (nur agustinus)





Mini Seminar "Meningkatkan Daya Ingat"

Pada masa dewasa ini sering dijumpai orang berkata lupa untuk suatu pekerjaan yang harus dikerjakannya. Atau juga orang sering lupa atas apa informasi yang didapatnya. Dan bahkan seorang pelajar bisa lupa materi yang dipelajarinya kemarin ketika ditanya oleh gurunya hari ini. Apakah sebenernya penyebab kita menjadi pelupa? Lalu bagaimana teknik meningkatkan daya ingat agar ingatan kita lebih efektif?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut Bina Grahita Mandiri akan mengadakan mini seminar yang  bertemakan "Teknik Meningkatkan Daya Ingat" dengan narasumber Susi Srinikusuma, S.Psi. 

Acara akan dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Nopember 2015 jam 13.00-16.00 di Bina Grahita Mandiri Jl. Krembangan Barat 31 Surabaya. 

Acara Mini Seminar "Kiat Menghadapi Wawancara"



Bina Grahita Mandiri telah sukses melaksanakan mini seminar pada hari Jumat, 6 Nopember 2015 dengan tema  "Kiat Menghadapi Wawancara". Narasumber dari mini seminar ini adalah Susi Srini Sukma S.Psi.

Tujuan dari mini seminar ini sebagai berikut
  • Mengetahui penyebab kegagalan pada saat sesi wawancara 
  • Mengetahui persiapan yang perlu dilakukan ketika menghadapi wawancara 

Wawancara kerja merupakan salah satu proses penting dalam melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan.
Pada saat wawancara kerja, anda memiliki kesempatan untuk mengenal perusahaan / institusi dan institusi / perusahaan juga mengenal potensi anda dengan lebih rinci.Untuk itu manfaatkanlah sesi wawancara ini semaksimal mungkin agar kemungkinan diterima ditempat kerja lebih besar.


Tujuan perusahaan melakukan wawancara adalah untuk mengidentifikasi pelamar mana yang layak untuk diberikan penawaran kerja, menentukan apakah karakteristik pelamar cocok atau tidak dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan mengetahui kepribadian pelama. Walaupun wawancara seperti mengobrol biasa tetapi sebenanrnya pada saat wawancara seorang pewawancara sudah menyiapkan runtutan pertanyaan dan memiliki penilaian terhadap orang yang diwawancara.Oleh karena itu sebagai pelamar, anda sebaiknya mampu berkomunikasi secara jelas dan sistematis, namun juga harus mampu menjadi pendengar yang aktif. 

Pelamar yang mengikuti sesi wawancara kerja dapat menjelaskan secara langsung mengenai keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Disinilah saat terbaik untuk melakukan personal selling atau mempromosikan diri agar bisa meyakinkan perusahaan bahwa anda bisa memberikan kontribusi untuk perusahaan.

Namun demikian masih banyak yang gagal pada saat interview. Berikut hal-hal dibawah ini yang menjadi salahsatu penyebab pelamar gagal dalam proses interview atau wawancara :

  1. Anda kurang memiliki persiapan yang matang Tidak membawa salinan CV. atau tidak membawa dokumen yang menunjang anda untuk posisi yang dilamar. Contoh. Melamar sebagai designer namun tidak membawa contoh design yang pernah anda buat. 
  2. Tidak mencari infomasi mengenai perusahaan yang anda lamar Jika anda tidak berinisiatif untuk mencari informasi mengenai perusahaan yang anda lamar maka ada indikasi kalau anda belum siap untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.
  3. Gugup Jika anda gugup, biasanya anda akan melupakan hal-hal penting yang perlu anda informasikan dan cenderung menjawab sebisanya saja.
  4. Tidak mengucapkan terima kasih Tidak adanya ucapan terima kasih dari anda menunjukkan bahwa anda kurang menginginkan pekerjaan tersebut.  
  5. Meremehkan pewawancara Tidak mendengarkan apa yang ditanyakan dan menjawabnya secara asal. 
  6. Berfokus pada gaji bukan pada skill yang dimiliki Lebih menonjolkan gaji yang diminta tanpa mempertimbangkan apa yang dapat diberikan pada perusahaan.
  7. Terlalu menonjolkan diri Sombong dengan kemampuan yang dimiliki.
  8. Berdebat secara arogan Ketika pewawancara mengemukakan pendapatnya namun pelamar membalasnya dengan merasa pendapatnya paling benar.
  9. Bergunjing dengan sesama pelamar setelah selesai sesi wawancara Berkomentar negatif mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. 
  10. Mencoba menyuap atau mengancam pewawancara Berusaha menyuap atau mengancam pewawancara dengan berbagai alasan.
Selain hal yang diuraikan di atas ada juga penyebab kegagalan interview oleh bahasa tubuh yang kurang baik seperti berikut :

 Melipat tangan

Meletakan di dagu 

Tangan diletakan di belakang

Selanjutnya inti dari mini seminar ini adalah materi tentang kiat menghadapi wawancara yaitu sebagai berikut :

1. Persiapan
  • Anda sebaiknya mencari informasi mengenai instansi / perusahaan yang memanggil anda untuk wawancara. 
  • Cari informasi mengenai deskripsi pekerjaan yang anda lamar.
  • Kenali kompetensi yang anda miliki yang dapat memberikan kontirubusi bagi instansi / perusahaan.
  • Kembangkan keterampilan berkomunikasi.
  • Persiapkan diri anda untuk mengikuti psikotes dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
  •  Istirahat yang cukup sebelum pelaksanaan wawancara.
2. Hadir Tepat Waktu

  • Anda perlu memastikan bahwa anda telah mengetahui lokasi wawancara.
  • Datanglah 15 menit lebih awal. 
  • Bersikap ramah pada satpam atau resepsionis. 
3. Membawa Berkas Lamaran
  • Bawalah berkas lamaran anda dan dokumen pendukung serta pelajari CV yang sudah anda buat. 
  • Ketika wawancara, siapkan surat lamaran dan CV yang anda. 
  • Bawalah buku tulis dan alat tulis Jika instansi / perusahaan meminta anda untuk mengisi formulir maka isilah dengan rapi dan lengkap (hindari tidak mengisi formulir secara lengkap dengan alasan lupa). 
  • Hindari salah menyebut nama pewawancara. 
4. Penampilan

  • Pakailah pakaian yang bersih dan tidak bau. 
  • Hindari memakai kaos dan celana jeans. 
  • Sesuaikan model dan warna pakaian yang anda pakai. 
  • Jika menggunakan make-up maka gunakan yang soft agar tidak terlihat menor. 
  • Pastikan rambut, kuku, sepatu (sepatu tertutup), ikat pinggang, baju yang anda kenakan terlihat rapi. 
  • Hindari parfum dengan bau yang menyengat dan perhiasan yang berlebihan. 
5. Ciptakan Kesan Positif
  • Ketuk pintu sebelum masuk ke ruangan dan mintalah ijin sebelum anda duduk. 
  • Jaga sopan santun anda. 
  • Ingat posisi anda saat ini, apakah sedang melamar pekerjaan atau jalan-jalan atau bermain. 
  • Perhatikan pertanyaan pewawancara dan jawablah dengan jelas. 
  • Anda sebaiknya memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. 
  • Bersikap percaya diri namun tidak terkesan angkuh. 
  • Jawablah pertanyaan yang diajukan secara jujur dan tidak berlebihan.
  • Bersikap tenang Hindari menggoyang-goyangkan kaki, memainkan alat tulis. 
  • Berfokus pada skill yang dapat anda berikan pada perusahaan. 
  • Sebaiknya hindari bertanya langsung mengenai gaji dan fasilitas yang akan anda terima, namun berfokuslah kalau anda memiliki skill yang dibutuhkan oleh perusahaan. 
  • Ucapkan terima kasih pada pewawancara setelah sesi wawancara anda selesai.  

Wawancara merupakan sesi yang penting bagi pelamar untuk mengkomunikasikan skill yang dimiliki. Kesiapan mental, etika, pengetahuan mengenai posisi dan perusahaan yang dilamar akan mendukung anda dalam menjalani sesi wawancara. 

Ikhlaslah dengan apa yang anda kerjakan dan jadikan diri anda pribadi yang berguna bagi orang lain.
foto-foto saat seminar berlangsung





Pengaruh Ketegangan dan Kecemasan terhadap Atlet


Ketegangan dan kecemasan dapat berpengaruh pada kondisi fisik mapun mental atlet yang bersangkutan. berikut ini merupakan perwujudan dari ketegangan atau kecemasan pada komponen fisik dan mental.

Pengaruh pada kondisi kefaalan
  • Denyut jantung meningkat. Artinya, atlet akan merasakan debaran jantung yang lebih keras atau lebih cepat.
  • Telapak tangan berkeringat. Misalnya atlet bulutangkis, tenis, atau tenis meja seringkali mengubah-ubah posisi tangan pada raket atau berusaha mengeringkan telapak tangan dengan cara menyekaya pada baju yang dikenakan.
  • Mulut kering yang mengakibatkan bertambahnya rasa haus.
  • Gangguan-gangguan pada perut atau lambung, baik yang benar-benar menimbulkan luka lambung maupun yang sifatnya seperti mual-mual.
  • Otot-otot pundak dan leher menjadi kaku. Kekakuan pada leher dan pundak ciri banyak ditemui pada penederita -penderita stres.
Pengaruh pada aspek psikis
  • Atlet menjadi gelisah.
  • Gejolak emosi naik turun. Artinya atlet menjadi sangat peka sehingga cepat bereaksi, atau sebliknya, reaksi emosinya menjadi tumpul.
  • Konstentrasi terhambat sehingga kemampuan berpikir menjadi kacau.
  • Kemampuan membaca permainan lawan menjadi tumpul.
  • Keragu-raguan dalam pengambilan keputusan. 
 Jika seorang atlet berada dalam kondisi kefaalan dan psikis seperti disebutkan di atas, tentu penampilannyapun akan ikut terganggu. Gangguan yang dialami oleh atlet adalah :
  • Irama permainan menjadi sulit dikendalikan.
  • pengaturan ketepatan waktu untuk bereaksi menjadi berkurang.
  • Koordinasi otot menjadi tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Misalnya sulit untuk mengatur. kekerasan atau kehalusan dalam menggunakan kontaksi otot-otot.
  • Pemakaian energi menjadi boros. Oleh karena itu, dalam kondisi tegang atlet akan cepat merasa lelah.
  • Kemampuan dan kecermatan dalam membaca permainan lawan menjadi berkurang.
  • Pengambilan keputusan menjadi cenderung tergesa-gesa dan tidak seusai dengan apa yang seharusnya dilakukan.
  • Penampilan saat sedang bermain menjadi dikuasai oleh emosi sesaat. Gerakan pun akan dilakukan tanpa kendali pikiran.
Daftar Pustaka
Gunarsa Singgih. 2004. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta : Gunung Mulia.

Sejarah Psikologi Olahraga di Indonesia


Menurut Monty P. Satiadarma, dalam bukunya Dasar-dasar Psikologi  Olahraga (2000) dikemukakan sebagai berikut :


"Psikologi olahraga  di Indonesia merupakan cabang psikologi yang amat baru, sekalipun pada praktiknya kegiatan para psikologi di Indonesia telah berlangsung beberapa tahun lamanya. Secara resmi Ikatan Psikologi Olahraga (IPO) di Indonesia yang berada di bawah naungan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) baru dibentuk pada tanggal 24 Juli 1999 dan diketahui oleh Monty P. Satiadarma. 

Akan tetapi, psikolog singgih D. Gunarsa (d/h Go Ge Siong) bersama dengan psikolog Sudirgo Wibowo (d/h Ng Tjong Ping) telah memelopori kegiatan psikologi di dalam cabang olahraga bulutangksi sejak tahun 1967, dan sejak saat itu banyak atlet bulutangkis nasional yang memanfaatkan jasa psikolog dan ilmu psikologi dalam mencapai presetasi puncak mereka baik secara nasional maupun internasional. peran psikolog Singgih D. Gunarsa yang demikian dalam memelopori tumbuhnya psikologi olahraga di tanah air terus berlanjut selama lebih kurang dua dekade secara sendirian. Sekalipun ada beberapa psikolog lain yang sesekali turut memberikan sumbangan ilmu kepada dunia olahraga di tanah air, hanya Singgih D. Gunarsa-lah yang secara resmi dan berkesinambungan tercatat aktif berperan memberikan jasa psikologinya bagi keolahragaan di Indonesia."


Kesadaran mengenai betapa pentingnya faktor psikologis, faktor mental, sayangnya tidak disertai dengan tersedianya tenaga khusus yang telah mempelajari bidang baru tersebut secara formal. Pribadi-pribadi yang menyadari hal tersebut belajar sendiri dari buku, kepustakaan, mengikuti seminar dan pertemuan-pertemuan internasional, disamping belajar dari pakar-pakar dalam bidang ini. Tercatatlah nama-nama Dra. Ny. Saparinah Sadli (sekarang Prof. Dr. Saparinah Sadli) dan Dra. Ny. Suprapti Sumarmo Markam (sekarang Prof Dr. Suprapti Sumarmo Markam) keduanya pernah menangani atlet-atlet bulutangkis wanita yang dipersiapkan untuk perebutan piala Uber tahun 1970-an. Kemudian tercatatlah nama-nama Monty P. satiadarma, Yohannes Rumeser, Myrna R. Soekasah, Yoanita Nasution, Enoch Markum, Aryati Prawoto, Wismaningsih, Surastuti Nurdadi, Rosa Hertamina, Feisal, Wardhani, Gunawan dan Latief.

Empat Orang Tokoh Internasional dalam bidang psikologi Olahraga pernah didatangkan ke Indonesia. Utamanya tentu agar mengucurkan pengetahuan mereka dalam bidang psikologi Olahraga kepada semua. Menjelaskan mengenai pentingnya peranan psikologi untuk olahraga kepada para petinggi dalam bidang loahraga Indonesia, disamping juga berfungsi merangsang para psikolog Indonesia untuk mempelajari dan mengembangkan Psikolog Olahraga. Menyadari hal ini pada tahun 1992 FBSI mendatangkan Robert N. Singer, Mantan Presiden Internasional society for sport Psychology, dari University of florida. Tahun 1995, Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, mengundang diater Heckfort (dari University of Munch, Jerman) dan Lars-Eric Unestahl (dari University Of Orebro Swedia ) dan terakhir Daniel Gould (dari University of North Caroline, Greensbor, Amerika) seorang tokoh Psikologi Olahraga Amerika yang banyak peranannya dalam mempersiapkan atlet-atlet Amerika ke Olimpiade. Daniel Gould, khusus didatangkan oleh fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara pada tahun 1997, yang juga memberikan ceramah kepada para pelatih dan pejabat-pejabat teras Koni Pusat dalam rangka persiapan menjelang SEA Games.

Daftar Pustaka
Gunarsa Singgih. 2004. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta : Gunung Mulia.

Mini Seminar "Menemukan Minat dan Passion Agar Sukses Dalam Karier dan Bisnis"

Dalam berkarir dan berbisnis kita perlu menemukan minat dan passion agar bisa lebih mudah meraih kesuksesan. Bina Grahita Mandiri akan membantu anda dalam menemukan minat dan passion agar sukses dalam karier dan bisnis melalui  mini seminar bersama Nur Agustinus, pada hari Sabtu, 7 Nopember 2015 pukul 13.00-16.00 WIB.

Mini Seminar "Kiat Menghadapi Wawancara Penerimaan Kerja"

Mengikuti wawancara kerja perlu dipersiapkan dengan baik. Banyak yang gagal saat proses wawancara ini. Ikuti seminar bersama Susi Srinisukma, S.Psi. untuk mendapatkan kiat-kiat khusus menghadapi wawancara kerja, pada hari Jumat, 6 Nop 2015.