Sejarah Psikologi Olahraga di Indonesia


Menurut Monty P. Satiadarma, dalam bukunya Dasar-dasar Psikologi  Olahraga (2000) dikemukakan sebagai berikut :


"Psikologi olahraga  di Indonesia merupakan cabang psikologi yang amat baru, sekalipun pada praktiknya kegiatan para psikologi di Indonesia telah berlangsung beberapa tahun lamanya. Secara resmi Ikatan Psikologi Olahraga (IPO) di Indonesia yang berada di bawah naungan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) baru dibentuk pada tanggal 24 Juli 1999 dan diketahui oleh Monty P. Satiadarma. 

Akan tetapi, psikolog singgih D. Gunarsa (d/h Go Ge Siong) bersama dengan psikolog Sudirgo Wibowo (d/h Ng Tjong Ping) telah memelopori kegiatan psikologi di dalam cabang olahraga bulutangksi sejak tahun 1967, dan sejak saat itu banyak atlet bulutangkis nasional yang memanfaatkan jasa psikolog dan ilmu psikologi dalam mencapai presetasi puncak mereka baik secara nasional maupun internasional. peran psikolog Singgih D. Gunarsa yang demikian dalam memelopori tumbuhnya psikologi olahraga di tanah air terus berlanjut selama lebih kurang dua dekade secara sendirian. Sekalipun ada beberapa psikolog lain yang sesekali turut memberikan sumbangan ilmu kepada dunia olahraga di tanah air, hanya Singgih D. Gunarsa-lah yang secara resmi dan berkesinambungan tercatat aktif berperan memberikan jasa psikologinya bagi keolahragaan di Indonesia."


Kesadaran mengenai betapa pentingnya faktor psikologis, faktor mental, sayangnya tidak disertai dengan tersedianya tenaga khusus yang telah mempelajari bidang baru tersebut secara formal. Pribadi-pribadi yang menyadari hal tersebut belajar sendiri dari buku, kepustakaan, mengikuti seminar dan pertemuan-pertemuan internasional, disamping belajar dari pakar-pakar dalam bidang ini. Tercatatlah nama-nama Dra. Ny. Saparinah Sadli (sekarang Prof. Dr. Saparinah Sadli) dan Dra. Ny. Suprapti Sumarmo Markam (sekarang Prof Dr. Suprapti Sumarmo Markam) keduanya pernah menangani atlet-atlet bulutangkis wanita yang dipersiapkan untuk perebutan piala Uber tahun 1970-an. Kemudian tercatatlah nama-nama Monty P. satiadarma, Yohannes Rumeser, Myrna R. Soekasah, Yoanita Nasution, Enoch Markum, Aryati Prawoto, Wismaningsih, Surastuti Nurdadi, Rosa Hertamina, Feisal, Wardhani, Gunawan dan Latief.

Empat Orang Tokoh Internasional dalam bidang psikologi Olahraga pernah didatangkan ke Indonesia. Utamanya tentu agar mengucurkan pengetahuan mereka dalam bidang psikologi Olahraga kepada semua. Menjelaskan mengenai pentingnya peranan psikologi untuk olahraga kepada para petinggi dalam bidang loahraga Indonesia, disamping juga berfungsi merangsang para psikolog Indonesia untuk mempelajari dan mengembangkan Psikolog Olahraga. Menyadari hal ini pada tahun 1992 FBSI mendatangkan Robert N. Singer, Mantan Presiden Internasional society for sport Psychology, dari University of florida. Tahun 1995, Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara, mengundang diater Heckfort (dari University of Munch, Jerman) dan Lars-Eric Unestahl (dari University Of Orebro Swedia ) dan terakhir Daniel Gould (dari University of North Caroline, Greensbor, Amerika) seorang tokoh Psikologi Olahraga Amerika yang banyak peranannya dalam mempersiapkan atlet-atlet Amerika ke Olimpiade. Daniel Gould, khusus didatangkan oleh fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara pada tahun 1997, yang juga memberikan ceramah kepada para pelatih dan pejabat-pejabat teras Koni Pusat dalam rangka persiapan menjelang SEA Games.

Daftar Pustaka
Gunarsa Singgih. 2004. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta : Gunung Mulia.