agribussiness of forecasting



Forecasting atau Peramalan merupakan  suatu proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kualitas, kuantitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang dan jasa. (Arman Hakim Nasuution, 2006)

Peramalan tidak dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertjuaun untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan untuk minimalisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang

Jenis-Jenis Peramalan Dalam Horison Waktu 
  1. Peramalan Jangka Panjang: Umumnya untuk jangka waktu antara 2-10 tahun. Biasanya digunakan untuk  perencanaan produk dan perencanaan sumber daya 
  2. Peramalan Jangka Menengah: Umumnya untuk jangka waktu antara 1-24 bulan. Biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran 
  3. Peramalan Jangka Pendek: Umumnya untuk jangka waktu antara 1-5 minggu. Biasamya digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur dan penjadwalan kerja,
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peramalan
  1. Siklus Bisnis: Penjualan produk akan dipengaruhi oleh permintaan akan produk tersebut, dan permintaan akan suatu produk akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang membentuk siklus bisnis dengan fase-fase, inflasi, depresi, dan masa pemulihan 
  2. Siklus Hidup Produk: Siklus hidup produk meliputi fase pengenalan, fase pertumbuhan, fase kematangan, dan akhirnya fase penurunan. Sehingga untuk menjaga kelangsungan usaha, maka perlu dilakukan inovasi produk pada saat yang tepat 
  3. Faktor Lain:  Reaksi balik dari pesaing, perilaku konsumen yang berubah, dan usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh perusahaan seperti peningkatan kualitas, pelayanan, anggaran periklanan, dan kebijakan pembayaran 
Metode-Metode Peramalan Permintaan
  1. Kualitatif : Survey Opinion Pools
  2. Kuantitatif : Metode Tren Linear, Metode Time Series, Metode Kuadratik, Metode Ekonometri  
Langkah Sistem Peramalan 
  1. Menetapkan tujuan peramalan
  2. Memilih unsur yang akan diramalkan
  3. Menentukan horizon waktu peramalan
  4. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk peramalan
  5. Membuat peramalan
  6. Melakukan evaluasi
Contoh : Agrowisata Petik Buah
  1. Tujuan peramalan. Sebuah Agrowisata Petik Buah menggunakan peramalan pengunjung untuk mengendalikan jumlah pekerja, jam dan hari buka, ketersediaan kebun buah yang siap panen, dan wahana penunjang lainnya. 
  2. Memilih unsur yang akan diramalkan. Agrowisata Petik Buah memiliki lima kebun buah dan unsur yang akan diramalkan adalah jumlah pengunjung harian pada weekdays dan weekend. Peramalan jumlah pengunjung harian adalah angka utama yang menentukan jumlah pekerja kebun, perawatan, dan penjadwalan. 
  3. Menentukan horizon waktu peramalan. Perlu ditentukan jangka waktu peramalan, apakah jangka pendek, menengan, atau jangka panjang? Agrowisata Petik Buah akan menyusun prediksi pengunjung harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan lima tahunan. 
  4. Memilih jenis model peramalan. Agrowisata Petik Buah akan menggunakan metode kuantitatif (matematis) dan kualitatif (penilaian subjektif) 
  5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Tim peramalan Agrowisata Petik Buah mempekerjakan 5 orang analis dan 20 orang staf lapangan dalam departemen R&D untuk mengumpulkan data, misalnya jadwal libur bersama, jadawal libur sekolah, moment hari raya, dan sebagainya 
  6. Membuat peramalan 
  7. Mengevaluasi dan menerapkan hasil peramalan. Tim peramalan Agrowisata Petik Buah melakukan pengkajian dan evaluasi hasil peramalan dengan kenyataan setiap hari. Pengkajian dilakukan untuk memastikan model, asumsi, dan data yang digunakan sudah valid dan relevan

Customer Service Small things HIGH impact


Customer service adalah bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan kita sebab bagian terpenting dari perusahaan adalah pelanggan.
Tanpa mereka, kita tak akan bisa berada dalam dunia bisnis. Ketika anda memuaskan customer anda, maka mereka tak hanya membantu anda bertumbuh tetapi juga merekomendasikan anda kepada teman-teman dan asosiasi mereka

Syarat menjadi Customer Service
Good Looking
Cerdas
Pembohong yang baik
Topeng


Berikut adalah kiat - kiat untuk menjadi Customer Service yang baik
1.  Kenali siapa calon pelanggan kita
Kita berada dalam bisnis yang melayani kebutuhan pelanggan dan kita hanya bisa melakukan itu hanya bila kita mengetahui apa yang mereka inginkan. Ketika kita benar-benar mendengarkan mereka, mereka akan membuat kita mengerti apa yang mereka inginkan dan bagaimana menyediakan pelayanan yang baik baik

2. Jadilah Pendengar Yang Baik
Pergunakan waktu untuk mengenal kebutuhan pelanggan dengan bertanya dan berkonsentrasi pada pertanyaan mereka. Dengarkan kata-kata mereka, cara bicara,body language, dan yang terpenting adalah apa yang mereka rasakan. Berhati-hatilah dalam berasumsi. Berfikirlah kalau kita dapat mengerti keinginan mereka.

3.  Kenali dan antisipasi kebutuhan pelanggan
Pelanggan tidak membeli produk atau jasa. Mereka membeli good feeling dan solusi terhadap masalah.
Kebanyakan dari keinginan mereka melibatkan perasaan (emosional) ketimbang logika. Semakin kita tahu pelanggan kita, semakin kita dapat mengantisipasi kebutuhan

4. Membuat Pelanggan Merasa Penting dan Dihargai Perlakukan pelanggan secara individual. Selalu menyebut nama dan memuji mereka, tapi tetap dengan sikap menghormati. Pelanggan itu sangat sensitif dan tahu apakah kita peduli pada mereka atau tidak.

5.  Bantu pelanggan mengerti sistem pekerjaan
Jelaskan kepada pelanggan sistem dan peraturan yang diterapkan di perusahaan kita. Percuma bila kita mempunyai sistem terbaik di dunia bila pelanggan tidak mengerti sistem tersebut.

6. Hargai Kekuatan Berkata Ya
Selalu cari cara untuk membantu pelanggan kita. Ketika mereka memiliki permintaan (selama permintaan tersebut beralasan), beritahu mereka kalau kita dapat melakukannya. Pikirkan cara setelahnya.

7. Tahu Bagaimana Meminta Maaf
Ketika kita membuat kesalahan pada pelanggan kita atau sesuatu berjalan tidak semestinya, meminta maaf lah. Itu tidak lah susah dan mereka menyukainya. Pelanggan tidak selalu benar, namun mereka harus selalu menang. Hadapi masalah sesegera mungkin dan biarkan mereka tahu yang kita kerjakan. Mudahkan mereka untuk berkeluh kesah.

8. Dapatkan Feedback Secara Regular
Sarankan dan terimalah saran dari pelanggan tentang apa yang dapat kita perbaiki. Ada beberapa cara untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang pelayanan kita.

emptyness


“Aku dah gak diperhatikan lagi kok, anak-anak ninggal aku disini” (Anak-anak kemana?). Ya pada sibuk kerja semua, jarang kesini, kadang seminggu sekali, kadang gak datang sama sekali, kalau malam orang-orang pada tidur aku nyanyi-nyanyi gitu, biar seneng hati ini, gak kesepian terus. (Sapa saja yang datang ngunjungi oma?). Ya anakku ama puthuku nik.. kalo datang bawa makanan gitu, tapi ya dimakan rame-rame ama oma-oma yang lain juga, susternya juga ikut makan. Buat apa sih bawa-bawa makanan, percuma itu. Gak buat hatiku seneng kalo cuma makanan aja.” (Oma X, penghuni panti asuhan Bhakti Luhur)


Sindrom sarang kosong atau yang biasa disebut emptynest syndrome adalah sebuah periode dimana orang tua menghadapi penyesuaian baru karena ketidakseimbangan akibat anak (Santrock, 2003). 

Christine Webber (2005) mengartikan emptynest syndrome sebagai kondisi emosional atau psikologis seorang berupa perasaan tertekan, kesedihan dan atau duka cita mendalam yang dapat mempengaruhi seorang wanita setelah anak-anak mereka menginjak usia dewasa dan meninggalkan rumah karena melanjutkan studi lebih tinggi atau karena perkawinan. 


Penyebab
1. Ditinggal anak menempuh studi di tempat yang jauh dari rumah (luar kota luar pulau, luar negeri).
2. Mendapatkan pekerjaan di tempat yang jauh dari rumah (luar kota, luar pulau, luar negri).
3. Anak sudah menikah dan harus pindah ke rumah sendiri.
4. Pengunduran diri dari pekerjaan
5. Mengalami menopause
6. Kematian pasangan

Karakteristik Penderita Emptynes
1. Individu tersebut individu yang rentan terhadap stress dan menganggap perubahan sebagai sumber stress
2. Individu tersebut kurang memiliki minat sosial
3. Individu tersebut tidak bekerja
4. Individu tersebut cenderung berorientasi pada anak, dirinya lebih puas merawat anak daripada dengan hubungan pernikahan yang dimilikinya bersama pasangan
5. Individu tersebut termasuk orang tua yang sangat mengkhawatirkan anaknya, dan mencemaskan bahwa anaknya masih terlalu ‘kecil’ dan belum siap untuk menjadi ‘dewasa’.

Tanda dan Gejala Emptyness
Saltz (2008) menjelaskan bahwa sindrom sarang kosong dibuktikan dengan adanya kesulitan dalam menghadapi perubahan, yang mana dapat dilihat dari gejala yang muncul, yaitu : sedih yang berlebihan, takut akan peran dalam kehidupan sekarang, adanya aturan utama dalam kegiatan setiap hari, bagaimana memandang diri sendiri, dan bagaimana fungsi perkawinan yang sedang dijalan.

Tanda dan gejala sindrom sarang kosong menurut Dewi (2007) yaitu:
a.   Meneteskan airmata atau menangis tersedu-sedu, bila  teringat anaknya.
b.    Sering termenung menatap tempat tidur yang kosong.
c.    Menaruh pakaian anaknya di bawah bantalnya.
d.   Diam-diam menciumi pakaian putra atau putrinya.

Keadaan ini dianggap normal, bila berlangsung hanya satu minggu setelah kepergian anaknya, tetapi bila keadaan ini berlangsung lama maka disebut sindrom sarang kosong (Dewi, 2007).

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
1. Membuat perencanaan awal
2. Mengerti akan pasangan
3. Buat daftar tentang mimpi dan cita-cita
4. Menghindari perubahan yang terlalu besar
5. Berbagi dengan orang lain yang mengalami hal yang sama
6. Persiapkan diri anak

Menurut Witmer (2007) terdapat enam cara mencegah dan menanggulangi sindrom sarang kosong antara lain :
a. Lakukan sesuatu yang bermanfaat
b. Ambil suatu perjalanan, dan lakukan bulan madu bersama pasangan
c. Memanfaatkan waktu luang
d. Membuat paket kegiatan kepedulian sosial
e. Beri selamat pada diri sendiri
f.   Dapatkan dukungan atau cari dukungan dari keluarga yang lain

Positif Feeling


Positive feeling dan positive thinking merupakan dua hal yang berbeda, namun, fungsinya seringkali disamaratakan, bahkan dicampuradukan. Jika, diterjemahkan secara harfiah, positive feeling adalah berperasaan/berprasangka positif, sedangkan positive thinking adalah berpikiran positif. Jika feeling berkaitan dengan hati atau nurani, maka thinking menggunakan otak atau akal anda. Kata positive thinking lebih populer karena lebih mudah diaplikasikan. 

Untuk menghibur atau menyemangati teman anda, akan lebih mudah jika mengatakan, “ayo! Kamu bisa.” Ketimbang, “kamu harus tegar!” Selain itu, tidak memikirkan apa-apa terkesan lebih rasional dibandingkan tidak merasakan apa-apa. Umumnya, jika seseorang diminta untuk tidak merasakan apa-apa, bakalan protes dengan alasan adanya panca indera. Kalau tidak bisa merasakan apa-apa, berarti panca indera anda sudah disfungsi, begitu kan? Tunggu dulu! Jangan terlalu cepat memberi respon. Coba aplikasikan dengan alasan yang sama ketika anda diminta untuk tidak memikirkan apa-apa. Bagi anda, saat diminta untuk tidak memikirkan apa-apa, anda akan merasa sudah melakukannya, padahal tanpa anda sadari anda memikirkan hal lain. Otak anda, mengindikasikan adanya hal-hal di sekitar anda karena hal tersebut menarik perhatian, sehingga anda menyadari keberadaannya. Begitupun cara kerja hati anda. Agar dapat bepikiran positif, anda harus mendapat dukungan ekstra dari hati anda. Tapi untuk mendapatkan perasaan yang positif, anda hanya butuh sedikit campur tangan dari otak anda. 


Menciptakan Kebahagaian Sejati






Menurut Seligmen, kebahagiaan adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang positif. Dalam mencapai kebahagiaan yang autentik maka seseorang harus dapat mengidentifikasi, mengolah dan melatih serta menggunakan kekuatan dan keutamaan yang dimilikinya. Seligmen membagi emosi positif menjadi 3:

1. Emosi yang berorientasi pada masa lalu, meliputi : puas, bangga, tenang. 

2. Emosi yang berorientasi pada masa sekarang, meliputi : kenikmatan dan gratifikasi. Kenikmatan ada yang bersifat lahiriah (berasal dari indra kita, misal merasakan aroma masakan, mendengar suara yang merdu) dan kenikmatan yang lebih tinggi (membutuhkan kecerdasan dan memperhatikan perasaan yang ditimbulkan). Gratifikasi (kegiatan yang senang untuk dilakukan) 

3. Emosi yang berorientasi pada masa depan, meliputi : optimisme, harapan, keyakinan. RUMUS KEBAHAGIAAN Seligmen mengemukakan bahwa kebahagiaan jangka panjang (K) adalah kontribusi dari rentang kebahagiaan (R), lingkungan (L) dan faktor-faktor yang berada di bawah pengendalian sadar seseorang (P). K = R + L + P R (Rentang Kebahagiaan) terbagi menjadi 2 : 

1. Happiness thermostat yaitu seseorang terlahir dengan rentang kebahagiaan dalam gennya. Hal ini berkontribusi sekitar 50 % pada kadar kebahagiaan. Oleh karena itu, jika seseorang merasakan bahagia atau sedih maka dalam kurun waktu tertentu, ia akan kembali pada level biasanya. Contoh : seseorang sedih karena pacarnya tinggal di negara yang berbeda, maka dalam jangka waktu tertentu, ia akan kembali ke R (rentang kebahagiaan yang dimiliki) 

2. Hedonic Treatmill yaitu beradaptasi secara tepat pada segala sesuatu yang baik. L : faktor lingkungan dapat mempengaruhi kebahagiaan yang dirasakan, meliputi: 

1. Uang
2. Pernikahan
3. Kebidupan sosial
4. Emosi positif
5. Usia
6. Agama
7. Kesehatan
8. Pendidikan

Faktor L ini berkontribusi sekitar 8 – 15 % pada kadar kebahagiaan. P : faktor yang berada di bawah kendali seseorang dan berkontribusi sekitar 42 % dari kadar kebahagiaan, meliputi
1. kepuasan pada masa lalu, dapat dicapai dengan : mengubah pandangan mengenai masa lalu sebagai penentu masa depan, bersyukur, memaafkan dan menghilangkan hal yang menyakitka.
2. Optimisme pada masa depan Optimisme dan harapan akan memberikan daya tahan yang lebih baik ketika menghadapi sesuatu yang kurang menyenangkan. Mampu membangkitkan diri sendiri dengan menitikberatkan pada hal-hal positif. Cara meningkatkan Optimisme :
A (Adversity) : tahan dalam menghadapi kondisi yang sulit. “kesulitan” merupakan tantangan.
B (Belief) : cara seseorang melakukan interpretasi atas kesulitan yang terjadi dan penyebabnya.
C (Consequences) : konsekuensi atas  B yang dimiliki. Apa akan menyerah atau berenergi dalam menghadapi masalah.
D ( Disputation) : menolak B pesimis. Caranya dengan berfokus pada fakta, apa yang bisa diubah, seberapa besar dampaknya, yakinlah kalau belief negatif justru akan menghambat.
E (Energization) : bersemangat setelah mampu meminimalisir pikiran pesimis.

3. kebahagiaan pada masa sekarang meliputi :
1. Pleasures : kesenangan yang memiliki komponen sensori dan emosional, bersifat sementara, tidak banyak melibatkan pemikiran. Contoh : rasa senang, nyaman.
2. Gratification : kegiatan yang disukai namun tidak selalu melibatkan perasaan tertentu, durasinya lebih panjang. Gratifikasi akan muncul ketika seseorang menggunakan kekuatan dan keutamaan saat melakukan aktivitas.
3. KEKUATAN DAN KEUTAMAAN

Seligmen mengatakan ada 6 keutamaan dalam 24 kekuatan. 
1. Keutamaan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan pengetahuan, terdiri dari 5 kekuatan yaitu 
1) keingintahuan pada dunia, kecintaan untuk belajar, pertimbangan / pemikiran kritis / keterbukaan pikiran, kecerdikan / orisinalitas / intelegensia praktis, perspektif. 
2) Keutamaan berkaitan dengan keberanian, terdiri dari 4 kekuatan yaitu : kepahlawanan dan ketegaran, ulet / rajin / tekun, integritas / ketulusan / kejujuran, semangat / antusiasme. 
3)  Keutamaan berkaitan dengan kemanusiaan dan cinta, terdiri dari 3 kekuatan yaitu : kebaikan dan kemurahan hati, mencintai dan bersedia dicintai, kecerdasan emosional. 
4) Keutamaan berkaitan dengan keadilan terdiri dari 3 kekuatan, antara lain : bermasyarakat / kerja tim / loyalitas, keadilan dan persamaan, kepemimpinan. 
5)  Keutamaan berkaitan dengan kesederhaan, terdiri dari 4 kekuatan, antara lain : pengendalian diri, kehati-hatian / penuh pertimbangan, kerendahan hati dan kebersahajaan, sikap pemaaf dan belas kasih. 
6) Keutamaan berkaitan dengan transendensi, terdiri dari 5 kekuatan yaitu : apreasi pada keindahan dan keunggulan, bersyukur, harapan / optimisme / berpikir ke depan, spiritualitas / tujuan hidup, rasa humor. 


BAGAIMANA MENCAPAI KEBAHAGIAAN SEJATI ? 
Kebahagiaan sejati dapat dicapai jika seseorang mengalami emosi positif terhadap masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta memperoleh banyak gratifikasi dengan mengarahkan kekuatan pribadi serta menggunakan kekuatan tersebut untuk sesuatu yang lebih. Untuk menghayati suatu keutamaan, seseorang dapat menggunakan 2 atau lebih kekuatan.

Esensi Pernikahan


Definisi Pernikahan
Pernikahan adalah suatu hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan, yang diakui secara sosial, menyediakan hubungan seksual dan pengasuhan anak yang sah, dan didalamnya terjadi pembagian hubungan kerja yang jelas bagi masing-masing pihak baik suami maupun istri. Pernikahan yang sehat adalah dua manusia yang selalu belajar berubah dan terus saling menyesuaikan diri.

Faktor Sebelum Menikah
Kesesuaian keyakinan agama
Financial yang matang
Restu dari orang tua
Komitmen

Alasan Untuk Menikah
Kebutuhan fisiologis dan materi
Kebutuhan psikologis
Kebutuhan sosial
Kebutuhan religius

Pola-pola Pernikahan
Owner Property : Suami sebagai pencari nafkah, dan istri sebagai ibu rumah tangga yang harus tunduk kepada keputusan suami
Head Complement : Dalam pola ini walau suami tetap sebagai pencari nafkah, dan si istri mengurus rumah tangga, namun kehidupan pernikahan diatur secara bersama
Senior Junior Partner : Suami dan istri sama-sama bekerja, sehingga istri tidak sepenuhnya bergantung pada suami meskipun dalam pola ini penghasilan dan karir suami tetap diatas istrinya
Equal Partner : Suami dan istri dalam posisi duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Tidak ada pihak yang lebih tinggi atau lebih rendah Kesuksesan Pernikahan Komunikasi Pujian Jujur Kepercayaan

Selain hal diatas seorang  penulis buku Lima Bahasa Kasih, Gary Chapman menyebutkan ada Lima jenis bahasa kasih.

Bahasa kasih #1 : 
Kata-kata penguatan Salah satu cara untuk mengekspresikan kasih dengan penuh perasaan adalah menggunakan kata-kata yang membangun. “Kamu kelihatan tampan dengan pakaian itu.” “Wow, kamu cantik sekali menggunakan gaun itu.” Bisa juga dengan menuliskan surat cinta. 

Bahasa kasih #2 : 
Waktu yang berkualitas Sebuah aspek pokok dari waktu yang berkualitas adalah kebersamaan. Ini tidak berbicara mengenai kedekatan secara fisik. Dua orang yang sedang duduk di ruangan yang sama berdekatan secara fisik, tetapi belum tentu mereka bersama. Kebersamaan berbicara tentang perhatian yang terfokus. Cobalah menjaga kontak mata ketika pasangan anda sedang berbicara. Jangan mendengarkan pasangan anda dan melakuka hal lainnya pada waktu yang sama. Belajarlah untuk mendengarkan, tidak menginterupsi. 

Bahasa kasih #3 : 
Menerima hadiah Sebuah hadiah adalah sesuatu yang anda pegang di tangan anda dan berkata, “Lihat, dia sedang memikirkan aku,” atau “Dia mengingat aku.” Ketika anda memberikan sebuah hadiah kepada seseorang, anda pasti memikirkannya. Hadiah itu sendiri adalah sebuah simbol dari pemikiran itu. Jika anda menemukan bahwa bahasa kasih utama pasangan anda adalah menerima hadiah-hadiah, maka mungkin anda akan mengerti bahwa membeli hadiah-hadiah untuk pasangan anda adalah investasi yang terbaik yang dapat anda buat. Anda bisa membelikan bunga buat pasangan anda. Berikan kejutan dengan meninggalkan sekotak permen di pagi hari. Berikan diri anda sebagai hadiah di saat pasangan anda membutuhkan diri anda. 

Bahasa kasih #4 : 
Tindakan melayani Melayani adalah tindakan kasih dimana anda berusaha membantu pasangan anda untuk memenuhi kebutuhannya. Melayani harus dilakukan dengan sukarela, bukan karena terpaksa atau ketakutan. Mempelajari bahasa kasih tindakan melayani akan mengharuskan kita untuk menyamakan persepsi kita dengan pasangan kita. Bisa jadi bagi anda tindakan melayani adalah ketika pasangan anda mencuci baju dan membersihkan rumah. Namun pasangan anda berpikir bahwa ketika dia bisa mengatur pembantu untuk mencuci baju dan membersihkan rumah, itu adalah tindakan melayani. Maka ada baiknya setiap pasangan mengkomunikasikan persepsinya mengenai tindakan melayani sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. 

Bahasa kasih #5: 
Sentuhan fisik Sentuhan fisik juga merupakan sebuah sarana yang berkuasa untuk mengomunikasikan kasih dalam pernikahan. Memegang tangan, memeluk adalah cara-cara mengomunikasikan kasih yang penuh perasaan kepada pasangan kita. Sebuah pelukan yang lembut mengomunikasikan kasih kepada setiap anak-anak, tetapi itu meneriakkan kasih kepada anak-anak yang bahasa kasih utamanya adalah sentuhan fisik. Saat anda hendak menyeberang jalan, raihlah dan gandenglah tangan pasangan anda. Ketika anda bertemu dengan pasangan nada, berikan pelukan besar anda.

Basic House Keeping


Pengertian House keeping Department s adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersian, kerapian, kenyamanan kamar tamu (guest room), public area (ruangan” umum). House keeping dalam hotel sangat penting dan memikul tanggung jawab yang cukup berat, karena pendapatan yang paling besar berasal dari penyewaan kamar-kamar, maka tata graha/house keeping harus diperhatikan dengan baik agar para tamu merasa nyaman /beta tinggal di hotel.

Area-area yang menjadi tanggung jawab house keeping department sebagai berikut :
A. Guest room (kamar tamu)
B. Restaurant / Bar
C. Banquet Hall / Ball room (meeting room)
D. Guest toilet / Rest room
E. Employee toilet
F. Employee locker
G. In dan Out area Hotel H. Management Office I. Parking area J. Swimming Pool (bila ada)

Sasaran dari house keeping adalah sebagai berikut :
1. Bersih : Kebersian di suatu ruangan kamar dan kamar tamu di Hotel itu sangat menentukan.
2. Menarik : Dengan dasar kebersian pada suatu ruangan dan di tunjang dengan perlengkapan serta dekorasi yang serasi maka ruanga menjadi menarik.
3. Aman : Faktor penting yang selalu didambakan oleh tamu / penyunjung yaitu keamanan.
4. Nyaman : Lingkungan suatu hotel yang bersih, menarik, dan tenang dengan pelayanan / service yang memuaskan, itu akan membuat tamu dan pengunjung merasa nyaman saat tinggal di hotel.

Dalam berorganiasi selalu ada hubungan antara bagian satu dengan lainnya, adapun hubungan house keeping dengan departmen lainnya adalah sebagai berikut:
1. F.O (Front Office, Reseption, Reservasi, cashier)
2. F & B (Banquet, Room Service/Restaurant)
3. Personalia
4. Purchasing
5. M.E (maintence Engineering)
6. Accounting
7. Store
8. Security (luar dan dalam)

Oleh : M. Supriono