Perkembangan Kepribadian

Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis dapat dipandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi struktur, dinamika, dan perkembangannya.
 

a. Faktor-faktor  yang mempengaruhi perkembangan kepribadian 
Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengaruhi oleh kematangan dan cara-cara individu mengatasi ketegangan. Menurut freud, kematangan adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia. 

Keterangan dapat timbul karena adanya frustasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan ini dilakukan individu dengan : identifikasi, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego.

b. Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar itu. Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung melalui 6 fase, yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu yang sensitif terhadap rangsangan. Ke enam fase perkembangan kepribadian adalah sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005 : 172-173).

  1.  Fase Oral (oral stage) : 0 sampai kira-kira 18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
  2. Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun. Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
  3. Fase Falis (phallic stage) :  kira-kira usia 3 sampai 6 tahun. Bagian tubuh yang sensitif adalah alat kelamin.
  4. Fase Laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
  5. Fase Genital (genital stage) : terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.


Psikologi Kepribadian