Positif Feeling


Positive feeling dan positive thinking merupakan dua hal yang berbeda, namun, fungsinya seringkali disamaratakan, bahkan dicampuradukan. Jika, diterjemahkan secara harfiah, positive feeling adalah berperasaan/berprasangka positif, sedangkan positive thinking adalah berpikiran positif. Jika feeling berkaitan dengan hati atau nurani, maka thinking menggunakan otak atau akal anda. Kata positive thinking lebih populer karena lebih mudah diaplikasikan. 

Untuk menghibur atau menyemangati teman anda, akan lebih mudah jika mengatakan, “ayo! Kamu bisa.” Ketimbang, “kamu harus tegar!” Selain itu, tidak memikirkan apa-apa terkesan lebih rasional dibandingkan tidak merasakan apa-apa. Umumnya, jika seseorang diminta untuk tidak merasakan apa-apa, bakalan protes dengan alasan adanya panca indera. Kalau tidak bisa merasakan apa-apa, berarti panca indera anda sudah disfungsi, begitu kan? Tunggu dulu! Jangan terlalu cepat memberi respon. Coba aplikasikan dengan alasan yang sama ketika anda diminta untuk tidak memikirkan apa-apa. Bagi anda, saat diminta untuk tidak memikirkan apa-apa, anda akan merasa sudah melakukannya, padahal tanpa anda sadari anda memikirkan hal lain. Otak anda, mengindikasikan adanya hal-hal di sekitar anda karena hal tersebut menarik perhatian, sehingga anda menyadari keberadaannya. Begitupun cara kerja hati anda. Agar dapat bepikiran positif, anda harus mendapat dukungan ekstra dari hati anda. Tapi untuk mendapatkan perasaan yang positif, anda hanya butuh sedikit campur tangan dari otak anda.