Positif Feeling


Positive feeling dan positive thinking merupakan dua hal yang berbeda, namun, fungsinya seringkali disamaratakan, bahkan dicampuradukan. Jika, diterjemahkan secara harfiah, positive feeling adalah berperasaan/berprasangka positif, sedangkan positive thinking adalah berpikiran positif. Jika feeling berkaitan dengan hati atau nurani, maka thinking menggunakan otak atau akal anda. Kata positive thinking lebih populer karena lebih mudah diaplikasikan. 

Untuk menghibur atau menyemangati teman anda, akan lebih mudah jika mengatakan, “ayo! Kamu bisa.” Ketimbang, “kamu harus tegar!” Selain itu, tidak memikirkan apa-apa terkesan lebih rasional dibandingkan tidak merasakan apa-apa. Umumnya, jika seseorang diminta untuk tidak merasakan apa-apa, bakalan protes dengan alasan adanya panca indera. Kalau tidak bisa merasakan apa-apa, berarti panca indera anda sudah disfungsi, begitu kan? Tunggu dulu! Jangan terlalu cepat memberi respon. Coba aplikasikan dengan alasan yang sama ketika anda diminta untuk tidak memikirkan apa-apa. Bagi anda, saat diminta untuk tidak memikirkan apa-apa, anda akan merasa sudah melakukannya, padahal tanpa anda sadari anda memikirkan hal lain. Otak anda, mengindikasikan adanya hal-hal di sekitar anda karena hal tersebut menarik perhatian, sehingga anda menyadari keberadaannya. Begitupun cara kerja hati anda. Agar dapat bepikiran positif, anda harus mendapat dukungan ekstra dari hati anda. Tapi untuk mendapatkan perasaan yang positif, anda hanya butuh sedikit campur tangan dari otak anda. 


Menciptakan Kebahagaian Sejati






Menurut Seligmen, kebahagiaan adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang positif. Dalam mencapai kebahagiaan yang autentik maka seseorang harus dapat mengidentifikasi, mengolah dan melatih serta menggunakan kekuatan dan keutamaan yang dimilikinya. Seligmen membagi emosi positif menjadi 3:

1. Emosi yang berorientasi pada masa lalu, meliputi : puas, bangga, tenang. 

2. Emosi yang berorientasi pada masa sekarang, meliputi : kenikmatan dan gratifikasi. Kenikmatan ada yang bersifat lahiriah (berasal dari indra kita, misal merasakan aroma masakan, mendengar suara yang merdu) dan kenikmatan yang lebih tinggi (membutuhkan kecerdasan dan memperhatikan perasaan yang ditimbulkan). Gratifikasi (kegiatan yang senang untuk dilakukan) 

3. Emosi yang berorientasi pada masa depan, meliputi : optimisme, harapan, keyakinan. RUMUS KEBAHAGIAAN Seligmen mengemukakan bahwa kebahagiaan jangka panjang (K) adalah kontribusi dari rentang kebahagiaan (R), lingkungan (L) dan faktor-faktor yang berada di bawah pengendalian sadar seseorang (P). K = R + L + P R (Rentang Kebahagiaan) terbagi menjadi 2 : 

1. Happiness thermostat yaitu seseorang terlahir dengan rentang kebahagiaan dalam gennya. Hal ini berkontribusi sekitar 50 % pada kadar kebahagiaan. Oleh karena itu, jika seseorang merasakan bahagia atau sedih maka dalam kurun waktu tertentu, ia akan kembali pada level biasanya. Contoh : seseorang sedih karena pacarnya tinggal di negara yang berbeda, maka dalam jangka waktu tertentu, ia akan kembali ke R (rentang kebahagiaan yang dimiliki) 

2. Hedonic Treatmill yaitu beradaptasi secara tepat pada segala sesuatu yang baik. L : faktor lingkungan dapat mempengaruhi kebahagiaan yang dirasakan, meliputi: 

1. Uang
2. Pernikahan
3. Kebidupan sosial
4. Emosi positif
5. Usia
6. Agama
7. Kesehatan
8. Pendidikan

Faktor L ini berkontribusi sekitar 8 – 15 % pada kadar kebahagiaan. P : faktor yang berada di bawah kendali seseorang dan berkontribusi sekitar 42 % dari kadar kebahagiaan, meliputi
1. kepuasan pada masa lalu, dapat dicapai dengan : mengubah pandangan mengenai masa lalu sebagai penentu masa depan, bersyukur, memaafkan dan menghilangkan hal yang menyakitka.
2. Optimisme pada masa depan Optimisme dan harapan akan memberikan daya tahan yang lebih baik ketika menghadapi sesuatu yang kurang menyenangkan. Mampu membangkitkan diri sendiri dengan menitikberatkan pada hal-hal positif. Cara meningkatkan Optimisme :
A (Adversity) : tahan dalam menghadapi kondisi yang sulit. “kesulitan” merupakan tantangan.
B (Belief) : cara seseorang melakukan interpretasi atas kesulitan yang terjadi dan penyebabnya.
C (Consequences) : konsekuensi atas  B yang dimiliki. Apa akan menyerah atau berenergi dalam menghadapi masalah.
D ( Disputation) : menolak B pesimis. Caranya dengan berfokus pada fakta, apa yang bisa diubah, seberapa besar dampaknya, yakinlah kalau belief negatif justru akan menghambat.
E (Energization) : bersemangat setelah mampu meminimalisir pikiran pesimis.

3. kebahagiaan pada masa sekarang meliputi :
1. Pleasures : kesenangan yang memiliki komponen sensori dan emosional, bersifat sementara, tidak banyak melibatkan pemikiran. Contoh : rasa senang, nyaman.
2. Gratification : kegiatan yang disukai namun tidak selalu melibatkan perasaan tertentu, durasinya lebih panjang. Gratifikasi akan muncul ketika seseorang menggunakan kekuatan dan keutamaan saat melakukan aktivitas.
3. KEKUATAN DAN KEUTAMAAN

Seligmen mengatakan ada 6 keutamaan dalam 24 kekuatan. 
1. Keutamaan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan pengetahuan, terdiri dari 5 kekuatan yaitu 
1) keingintahuan pada dunia, kecintaan untuk belajar, pertimbangan / pemikiran kritis / keterbukaan pikiran, kecerdikan / orisinalitas / intelegensia praktis, perspektif. 
2) Keutamaan berkaitan dengan keberanian, terdiri dari 4 kekuatan yaitu : kepahlawanan dan ketegaran, ulet / rajin / tekun, integritas / ketulusan / kejujuran, semangat / antusiasme. 
3)  Keutamaan berkaitan dengan kemanusiaan dan cinta, terdiri dari 3 kekuatan yaitu : kebaikan dan kemurahan hati, mencintai dan bersedia dicintai, kecerdasan emosional. 
4) Keutamaan berkaitan dengan keadilan terdiri dari 3 kekuatan, antara lain : bermasyarakat / kerja tim / loyalitas, keadilan dan persamaan, kepemimpinan. 
5)  Keutamaan berkaitan dengan kesederhaan, terdiri dari 4 kekuatan, antara lain : pengendalian diri, kehati-hatian / penuh pertimbangan, kerendahan hati dan kebersahajaan, sikap pemaaf dan belas kasih. 
6) Keutamaan berkaitan dengan transendensi, terdiri dari 5 kekuatan yaitu : apreasi pada keindahan dan keunggulan, bersyukur, harapan / optimisme / berpikir ke depan, spiritualitas / tujuan hidup, rasa humor. 


BAGAIMANA MENCAPAI KEBAHAGIAAN SEJATI ? 
Kebahagiaan sejati dapat dicapai jika seseorang mengalami emosi positif terhadap masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta memperoleh banyak gratifikasi dengan mengarahkan kekuatan pribadi serta menggunakan kekuatan tersebut untuk sesuatu yang lebih. Untuk menghayati suatu keutamaan, seseorang dapat menggunakan 2 atau lebih kekuatan.

Esensi Pernikahan


Definisi Pernikahan
Pernikahan adalah suatu hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan, yang diakui secara sosial, menyediakan hubungan seksual dan pengasuhan anak yang sah, dan didalamnya terjadi pembagian hubungan kerja yang jelas bagi masing-masing pihak baik suami maupun istri. Pernikahan yang sehat adalah dua manusia yang selalu belajar berubah dan terus saling menyesuaikan diri.

Faktor Sebelum Menikah
Kesesuaian keyakinan agama
Financial yang matang
Restu dari orang tua
Komitmen

Alasan Untuk Menikah
Kebutuhan fisiologis dan materi
Kebutuhan psikologis
Kebutuhan sosial
Kebutuhan religius

Pola-pola Pernikahan
Owner Property : Suami sebagai pencari nafkah, dan istri sebagai ibu rumah tangga yang harus tunduk kepada keputusan suami
Head Complement : Dalam pola ini walau suami tetap sebagai pencari nafkah, dan si istri mengurus rumah tangga, namun kehidupan pernikahan diatur secara bersama
Senior Junior Partner : Suami dan istri sama-sama bekerja, sehingga istri tidak sepenuhnya bergantung pada suami meskipun dalam pola ini penghasilan dan karir suami tetap diatas istrinya
Equal Partner : Suami dan istri dalam posisi duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Tidak ada pihak yang lebih tinggi atau lebih rendah Kesuksesan Pernikahan Komunikasi Pujian Jujur Kepercayaan

Selain hal diatas seorang  penulis buku Lima Bahasa Kasih, Gary Chapman menyebutkan ada Lima jenis bahasa kasih.

Bahasa kasih #1 : 
Kata-kata penguatan Salah satu cara untuk mengekspresikan kasih dengan penuh perasaan adalah menggunakan kata-kata yang membangun. “Kamu kelihatan tampan dengan pakaian itu.” “Wow, kamu cantik sekali menggunakan gaun itu.” Bisa juga dengan menuliskan surat cinta. 

Bahasa kasih #2 : 
Waktu yang berkualitas Sebuah aspek pokok dari waktu yang berkualitas adalah kebersamaan. Ini tidak berbicara mengenai kedekatan secara fisik. Dua orang yang sedang duduk di ruangan yang sama berdekatan secara fisik, tetapi belum tentu mereka bersama. Kebersamaan berbicara tentang perhatian yang terfokus. Cobalah menjaga kontak mata ketika pasangan anda sedang berbicara. Jangan mendengarkan pasangan anda dan melakuka hal lainnya pada waktu yang sama. Belajarlah untuk mendengarkan, tidak menginterupsi. 

Bahasa kasih #3 : 
Menerima hadiah Sebuah hadiah adalah sesuatu yang anda pegang di tangan anda dan berkata, “Lihat, dia sedang memikirkan aku,” atau “Dia mengingat aku.” Ketika anda memberikan sebuah hadiah kepada seseorang, anda pasti memikirkannya. Hadiah itu sendiri adalah sebuah simbol dari pemikiran itu. Jika anda menemukan bahwa bahasa kasih utama pasangan anda adalah menerima hadiah-hadiah, maka mungkin anda akan mengerti bahwa membeli hadiah-hadiah untuk pasangan anda adalah investasi yang terbaik yang dapat anda buat. Anda bisa membelikan bunga buat pasangan anda. Berikan kejutan dengan meninggalkan sekotak permen di pagi hari. Berikan diri anda sebagai hadiah di saat pasangan anda membutuhkan diri anda. 

Bahasa kasih #4 : 
Tindakan melayani Melayani adalah tindakan kasih dimana anda berusaha membantu pasangan anda untuk memenuhi kebutuhannya. Melayani harus dilakukan dengan sukarela, bukan karena terpaksa atau ketakutan. Mempelajari bahasa kasih tindakan melayani akan mengharuskan kita untuk menyamakan persepsi kita dengan pasangan kita. Bisa jadi bagi anda tindakan melayani adalah ketika pasangan anda mencuci baju dan membersihkan rumah. Namun pasangan anda berpikir bahwa ketika dia bisa mengatur pembantu untuk mencuci baju dan membersihkan rumah, itu adalah tindakan melayani. Maka ada baiknya setiap pasangan mengkomunikasikan persepsinya mengenai tindakan melayani sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. 

Bahasa kasih #5: 
Sentuhan fisik Sentuhan fisik juga merupakan sebuah sarana yang berkuasa untuk mengomunikasikan kasih dalam pernikahan. Memegang tangan, memeluk adalah cara-cara mengomunikasikan kasih yang penuh perasaan kepada pasangan kita. Sebuah pelukan yang lembut mengomunikasikan kasih kepada setiap anak-anak, tetapi itu meneriakkan kasih kepada anak-anak yang bahasa kasih utamanya adalah sentuhan fisik. Saat anda hendak menyeberang jalan, raihlah dan gandenglah tangan pasangan anda. Ketika anda bertemu dengan pasangan nada, berikan pelukan besar anda.

Basic House Keeping


Pengertian House keeping Department s adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersian, kerapian, kenyamanan kamar tamu (guest room), public area (ruangan” umum). House keeping dalam hotel sangat penting dan memikul tanggung jawab yang cukup berat, karena pendapatan yang paling besar berasal dari penyewaan kamar-kamar, maka tata graha/house keeping harus diperhatikan dengan baik agar para tamu merasa nyaman /beta tinggal di hotel.

Area-area yang menjadi tanggung jawab house keeping department sebagai berikut :
A. Guest room (kamar tamu)
B. Restaurant / Bar
C. Banquet Hall / Ball room (meeting room)
D. Guest toilet / Rest room
E. Employee toilet
F. Employee locker
G. In dan Out area Hotel H. Management Office I. Parking area J. Swimming Pool (bila ada)

Sasaran dari house keeping adalah sebagai berikut :
1. Bersih : Kebersian di suatu ruangan kamar dan kamar tamu di Hotel itu sangat menentukan.
2. Menarik : Dengan dasar kebersian pada suatu ruangan dan di tunjang dengan perlengkapan serta dekorasi yang serasi maka ruanga menjadi menarik.
3. Aman : Faktor penting yang selalu didambakan oleh tamu / penyunjung yaitu keamanan.
4. Nyaman : Lingkungan suatu hotel yang bersih, menarik, dan tenang dengan pelayanan / service yang memuaskan, itu akan membuat tamu dan pengunjung merasa nyaman saat tinggal di hotel.

Dalam berorganiasi selalu ada hubungan antara bagian satu dengan lainnya, adapun hubungan house keeping dengan departmen lainnya adalah sebagai berikut:
1. F.O (Front Office, Reseption, Reservasi, cashier)
2. F & B (Banquet, Room Service/Restaurant)
3. Personalia
4. Purchasing
5. M.E (maintence Engineering)
6. Accounting
7. Store
8. Security (luar dan dalam)

Oleh : M. Supriono

Psikologi Ego


Sejak kematian Freud ada perkembangan dalam teori psikoanalitik yaitu munculnya teori psikologi Ego.  Meskipun baru tentang ego, kadang-kadan disebut psikologi ego. Meskipun Freud menganggap ego sebagai eksekutif dari keseluruhan kepribadian, sekurang-kurangnya pada orang yang sehat, namun ia tidak pernah memberinya suatu posisi otonom; ego tetap mengabdi pada kemauan-kemauan id. Dalam apa yang kemudian menjadi pernyataan finalnya tentang teori psikoanalitik, Freud mengulangi (1940) apa yang sudah dikatakannya berkali-kali sebelumnya. "Bagian tertua (id) aparatus mental ini tetap merupakan yang terpenting sepanjang hidup". Id dan insting-instingnya mencerminkan "tujuan sejati kehidupan sang organisme individual". Tidak ada pertanyaan antara ego dan id: id merupakan pihak yang dominan dalam kemitraan tersebut.

Bertentangan dengan pendirian Freud adalah pendirian sejumlah teoritikus psikoanalitik yang memperluas peranan ego dalam keseluruhan kepribadian. Pemimpin teori ego yang baru ini adalah Heinz Hartman (1958,1964). Teori ego yang baru ini tidak hanya mencakuo topik-topik seperti perkembangan prinsip kenyataan (relaity principle) dalam masa kanak-kanak, fungsi-fungsi ego yang integratif atau mempersatukan, proses-proses tambahan pada ego berupa mempresepsikan, mengingat, berpikir dan bertindak serta pertahanan-pertahanan ego, tetapi yang lebih penting, teori ini mengemukakan konsep otonomi ego. Pembicaraan-pembicaraan tentang fungsi-fungsi otonom ego biasanya dimulai dengan mengutip salahsatu artikel terakhir Freud dimana ia menulis, "Tetapi kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa id dan ego pada mulanya adalah satu, dan hal itu tidak mengisyaratkan penilaian yang berlebihan, serba mistis terhadap hereditas apabila kita merasa masuk akal bahwa, bahkan sebelum ego ada, garis-garis perkembangan, kecenderungan-kecenderungan dan reaksi-reaksinya selanjutnya ditetapkan" (Freud, 1937,hlm.343-344).

Bertolak belakang dengan kutipan diatas, Hartmann mengajukan postulasi bahwa ada suatu fase pada awal kehidupan ketika ego dan id terbentuk. Ego tidak muncul dari suatu id yang bersifat bawaan, tetapi masing-masing sistem bersumber pada predisposis-predisposis tertentu yang bersifat inhern dan masing-masing memiliki arah perkembangannya sendiri yang mandiri. Selain itu, ditegaskan bahwa proses-proses ego ini dapat terlepas dari sasaran-sasaran yang bersifat murni instingtif.

Pertahanan-pertahanan ego tidak harus bersifat patologis atau negatif; mereka dapat melayani tujuan-tujuan sehat dalam pembentukan kepribadian. Hartman yakin bahwa suatu pertahanan dapat terlepas dari sumbernya dalam melawan insting-insting dan melayani fungsi-fungsi penyesuaian dan organisasi. Para teoretikus ego juga memandang ego sebagai suatu daerah yang bebas dari konflik. ini berarti bahwa proses-proses tertentu dari ego tidak berada dalam konflik dengan id superego, atau dunia luar.  Tentu proses-proses ego ini bisa bertentangan satu sama lain sehingga orang harus memutuskan manakah dari antara beberapa katau mengadakan adaptasi kemungkinan cara adalah yang terbaik untuk memecahkan masalah atau mengadakan adaptasi.

Sejalan dengan munculnya konsepsi baru tentang ego yang otonom ini bekermbang pula minat orang pada fungsi-fungsi adaftif ego, yakni cara-cara yang tidak defnsif dengan mana ego menghadapi kenyataan, atau apa yang oleh Freud disebut "pengujian kenyataan" (reality testing). untuk melakukan adaptasi-adaptasi yang efektif terhadap dunia, ego memiliki proses-proses kognitif berupa mepersepsikan, mengingat dan berpikir. Salah satu akibat  dari penekanan baru pada proses kognitif ego ini ialah ditariknya psikoanalisis semakin dekat degan psikologi. Diantara tokoh - tokoh yang menganut pandangan ini adalah Rapaport (1960), Gill (1959) dan Klein (1970).

sumber : A. Supratiknya. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta. Kansius. 1993

Pertanyaan Saat Wawancara Kerja


Dalam proses rekrutmen pegawai suatu organisasi, beberapa pewawancara sering memulai wawancara di menit-menit pertama dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan "pemanasan" yang akan mengakrabkan dengan orang yang akan diwawancarainya. Pertanyaan-pertanyaan "pemanasan" yang sering diajukan adalah:
  • Sudah lamakah anda menunggu?
  • Pukul berapa anda berangkat dari tempat tinggal Anda ke perusahaan ini?
  • Dengan naik kendaraan apakah Anda tiba di perusahaan ini?
  • Apakah arus lalu lintas  di jalan yang anda lalui lancar atau macet?
  • Apakah Anda menemui kesulitan dalam mencari lokasi perusahaan?
Pertanyaan-pertanyaan ini meskipun kelihatannya tidak penting perlu dijawab dengan serius tetapi santai karena pada tahap ini calon karyawan harus mampu menciptakan kesan pertama yang menyenangkan.

Setelah dilakukan pertanyaan-pertanyaan pemanasan, tahap berikutnya topik pembicaraan wawancara akan berkisar pada diri pribadi, keluarga, riwayat penidikan dan kegiatan di waktu luang yang dilakukan calon karyawan.

Dibawah ini akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan oleh pewawancara pada tahap permulaan dari suatu wawancara. Antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan lain.

  • Siapakah nama panggilan Anda ?
  • Kapan dan dimana Anda dilahirkan ?
  • Dimanakah alamat Anda sekarang?
  • Apakah Anda betah tinggal di alamat Anda sekarang?
  • Berapakah saudara kandung Anda ?
  • Apakah mereka sudah bekerja ?
  • Apakah pekerjaan orang tua Anda ?
  • Bagaimanakah pendapat keluarga anda pada saat anda mendapat panggilan tes dari perusahaan ini ?
  • Nomer berapakah Anda dalam keluarga ?
  • Apakah Anda sudah berkeluarga ?
  • Apakah istri atau suami Anda juga bekerja ?
  • Apakah Anda sudah memiliki putra ?
  • Berapakah usia putra putri Anda?
  • Apakah Anda mengikuti organisasi atau kegiatan di tempat tinggal Anda ?
  • Apakah Anda memegang jabatan tertentu di organisasi tersebut?
  • Apakah hobi atau kegemaran Anda?
  • Apakah yang anda lakukan pada waktu senggang ?
  • Buku atau majalah apakah yang sering Anda baca?
  • Apakah pendidikan anda yang terakhir?
  • Berapa lama anda menyelesaikan kuliah atau pendidikan Anda ?
  • Apakah olahraga favorit Anda ?
  • Apakah anda aktif berorganisasi saat bersekolah ?
  • Mata pelajaran apa yang anda sukai dan mengapa ?
  • Apakah anda mengikuti kursus atau training lain?
  • Apakah Anda kuat dalam mata kulian eksaka, misalnya matematika ?
  • Apakah anda kuat dalam mata kuliah sosial?
  • Apakah Anda meraih apa yang anda dambakan dari sekolah Anda?
  •  Menurut Anda apakah yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam suatu prestasi ?
  • Apakah kesimpulan yang Anda peroleh dari penelitian atau karya tulis tersebut?
  • Pernahkah Anda meninggalkan kediaman Anda untuk jangka waktu yang lama ?
  • Bila pernah, dalam rangka apakah Anda meninggalkan rumah Anda ?
Inti Wawancara
Karena wawancara yang dilakukan menyangkut  masalah pekerjaan maka buah pembicaraan akan berpusat pada jabatan atau pekerjaan yang dilamar oleh calon karyawan. Pada tahap ini calon karyawan harus mampu mengungkapkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dalam mengisi jabatan yang sesuai.

  • Dimanakah anda tahu bahwa perusahaan ini membutuhkan karyawan baru ?
  • Mengapa anda ingin bergabung dengan perusahaan ini ?
  • Apakah anda pernah melamar di perusahaan atau grup perusahaan ini sebelumnya ?
  • Apakah anda pernah atau juga melamar di perusahaan lain?
  • Siapakah pemilik perusahaan ini?
  • apakah produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan  ini ?
  • Apakah keunggulan produk/jasa yang dihasilkan perusahaan ini ?
  • Apakah anda memiliki saudara yang bekerja di perusahaan ini?
  • Siapa saja yang anda kenal di perusahaan ini ?
  • Coba ceritakan tugas atau pekerjaan dari jabatan yang anda lamar?
  • Apakah anda merasa sanggup atau mampu mengerjakan pekerjaan yang anda lamar?
  • Berapakah gaji yang anda minta ?
  • Mengapa anda meminta gaji sebesar itu ?
  •  Apakah Anda bersedia bila gaji yang anda minta diturunkan?
  • Apakah kelemahan Anda ?
  • Apakah kelebihan Anda ?
  • Apakah anda pernah bekerja sebelumnya?
  • Apakah jabatan pekerjaan Anda dalam pekerjaan itu?
  • Apakah tugas Anda dalam pekerjaan itu?
  • Ceritakan pengalaman yang paling anda sukai dari pekerjaan itu?
  • Ceritakan pengalaman yang paling Anda tidak sukai dari pekerjaan itu? 
  • Apakah anda bersedia ditempatkan di kantor cabang di kota lain?
  • Apakah anda bersedia mengikuti ikatan dinas atau kontrak kerja untuk jangka waktu tertentu?
  • Apakah Anda bersedia untuk tidak menikah pada saat ikatan dinas?
  • Apakah Anda bersedia untuk megikuti training atau pendiikan yang diadakan oleh  perusahaan?
  • Apakah anda bersedia untuk bekerja hingga larut malam atau lembur?
  • Apakah kondisi fisik anda kuat bila bekerja hingga larut malam?
  • Apakah anda puas dengan yang pernah anda raih selama bekerja semuanya?
  • Apakah anda dapat bekerja sama dengan rekan-rekan kerja anda terdahulu?
  • Apakah anda membina hubungan baik yang baik dengan atasan anda?
  • Apakah anda membina hubungan baik dengan bawahan anda?
  • Apakah anda pernah melakukan suatu perbaikan atau perubahan terhadap perusahaan anda bekerja sebelumnya?
  • Apakah anda terikat kontrak dengan perusahaan lain?
  • Berapakah penghasilan terakhir anda?
  • Bila anda menghadapi persoalan dan harus engambil keputusan apakah langkah-langkah yang akan anda lakukan?
  • Terhadap hal-hal apa Anda sulit mengambi keputusan?
  • Apakah yang Anda lakukan sementara anda belum memperoleh pekerjaan atau menganggur?
  • Apakah motto atau falsafah yang anda pegang dalam hidup anda?
  • Apakah obsesi anda apabila diterima di perusahaan ini?
  • Apabila diterima bekerja di perusahaan ini, bagaimana dengan tempat tinggal anda dan keluarga anda?
  • Apakah anda mampu untuk membina hubungan baik dan saling membantu dengan rekan-rekan kerja anda  diterima bekerja di perusahaan ini?

Pertanyaan-pertanyaan "apakah. . . .?" jangan hanya dijawab dengan satu kata ya dan tidak saja, tetapi berilah keterangan mengapa, siapa atau bagaimana. 

sumber : Istiyanto.1999. 7 Proses seleksi karyawan. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta

beberapa hal yang perlu diperhatikan saat wawancara kerja



Dalam proses rekrutmen pegawai suatu perusahaan, pasti akan ada tahap wawancara. Pada proses wawancara ini adalah kesempatan bagi pelamar untuk dapat meyakinkan pihak perusahaan bahwa pelamar layak menjadi pegawai dari perusahaan atau organisasi yang dilamar.

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu di tampilkan dari diri pelamar diantaranya sebagai berikut :

  1. Percaya diri dan tunjukan bahwa anda siap untuk diwawancara
  2. berjabat tangan dengan ramah dalam menyalami pewawancara. Perkenalkan diri anda dengan menggunakan cara yang sama seperti yang digunakan oleh pewawancara. Buatlah suatu kesan awal yang baik.
  3. Pertahankan sikap tenang anda (rileks). Tunjukan semangat dan minat anda yang sungguh-sungguh sepanjang wawancara berlangsung.
  4. Pertahankan tatapan mata anda yang baik, sikap badan yang sempurna, dan berbicaralah dengan ucapan yang khas. Jangan bersedekap tangan atau memain - mainkan perhiasan, rambut, atau pakaian anda. Duduklah secara sopan pada kursi yang telah disediakan. Janganlah merokok meskipun diperkenankan.
  5. Hafalkan riwayat hidup anda dan sajikan "Selling Point" Anda. Dengarkan setiap pernyataan dan berilah jawaban yang sesuai. Hindarilah jawaban yang terlalu singkat tetapi berikan penjelasan yang tepat, logis dan analitis.
  6. Tunjukan kemampuan kemampuan anda seperti : kemampuan untuk mengungkapkan dengan perkataan yang efektif, kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, kemampuan untuk bekerja secara independen (mandiri) dan mengatur waktu secara efektif
  7. Dari sebagian terbesar waktu, biarkan pewawancara mengambil inisiatif namun tidak berarti anda menjadi pasif. Carilah kesempatan pada hal-hal yang ingin anda dengar oleh pewawancara.
  8. Berikan jabat tangan anda pada saat wawancara selesai dan kemukakan bahwa anda sungguh-sungguh tertarik akan jabatan pekerjaan yang ditawarkan.