Prediksi Generasi Ke Depan Akan Sering Lupa


Pada masa dewasa ini sering dijumpai orang berkata lupa untuk suatu pekerjaan yang harus dikerjakannya. Atau juga orang sering lupa atas apa informasi yang didapatnya. Dan bahkan seorang pelajar bisa lupa materi yang dipelajarinya kemarin ketika ditanya oleh gurunya hari ini. Apakah sebenernya yang salah dengan otak manusia pada masa ini? Padahal pada masa lalu mungkin jarang orang yang berkata lupa pada sesuatu terutama diwaktu usia muda.

Ketika saya membaca buku yang berjudul The Power Of Simplicity, pada bab 4 informasi, disitu menerangkan bagaimana generasi kedepan akan sering lupa karena suatu alasan dari eksternal bukan dari internal yaitu memory kita. 

Dalam sebuah artikel yang berjudul "Boomer Brain Meltdown"  yang dipublish oleh USA Today menggambarkan bagaimana generasi kedepan akan sering kehilangan ingatan. Sejumlah pihak didalam artikel ini percaya bahwa umur bukanlah penyebab utama hilangnya ingatan, tetapi Information Overload.  Mereka beralasan bahwa otak kita serupa dengan komputer, dan hardisk kita telah penuh. 

Bagamana tidak penuh, coba saja renungkan misal tentang angka - angka. Di masa lalu, yang perlu diingat hanyalah nomer telepon dan alamat anda. Tetapi dewasa ini, anda perlu mengingat kode alarm, nomor kartu telepon, PIN, Email, ATM, NIM dan nomer lainnya. Jumlah angka yang harus diingat telah melampaui kata- kata.

Dengan dasar seperti itu mereka menyarankan untuk meredekan overload information, jika anda ingin otak anda bekerja pada efisiensi dan kecepatan maksimum. 

Berikut cara yang disarankan :
  • Mengakui bahwa anda tidak bisa menyerap segala hal yang menurut anda perlu anda ketahui. Setelah anda menyadari keterbatasan ini segala hal akan lebih mudah. Anda akan mampu membuat prioritas, melakukan delegasi, dan membiarkan hal-hal melewati anda. Artinya anda tidak perlu menyerap informasi yang datang jika itu tidak penting untuk diri anda.
  • Seiring anda membatasi volume informasi yang kurang penting maka data informasi di otak anda akan berkurang sehingga ada ruang kosong untuk diisi informasi yang penting bagi anda.
  • Mulailah dengan menghabiskan waktu dua jam untuk menentukan sumber -sumber informasi yang penting bagi anda dan bisnis anda. Publikasi - publikasi dan jurnal - jurnal mana yang mesti dibaca ? Web mana yang harus anda baca, dan asosiasi -asosiasi mana yang harus anda masuki.
  • Menanamkan Prinsip bahwa anda adalah seorang pengambil keputusan bukan pakar informasi.
  • Jika anda memiliki asisten, mintalah dia agar menyajikan informasi seperlunya, jangan memberikan informasi yang kurang penting.
Pada intinya adalah sama seperti mengelola sebuah flasdisk yang mana jika data flasdisk tersebut sudah penuh maka kita tidak bisa menambah data kedalamnya kecuali jika data didalamnya dihapus terlebih dahulu. Sama halnya ketika ada informasi yang kita ingat mungkin kita tidak menyadari ada informasi yang terhapus dari memori kita. 

Kesimpulan
Guanakanlah memory otak kita yang terbatas ini untuk mengingat hal- hal yang penting saja, jauhi informasi - informasi yang tidak perlu. sehingga data yang ada didalam otak kita adalah data yang benar- benar diperlukan untuk kepentingan kita.  

oleh kiki yuliandara
sumber : Buku The Power Of Simplicity, Jack Trout