Kurang Tidur Menurunkan Produktivitas


Bagi sebagian orang dewasa di perkotaan kebiasaan begadang mungkin merupakan hal biasa. Alasannya mungkin karena waktu di siang hari habis untuk bekerja dari pagi sampai sore atau bahkan juga ada yang melanjutkan aktivitas sampai malam hari sehingga waktu bersama dengan keluarga menjadi lebih sedikit. Selain hari Minggu malam hari adalah salah satu waktu kebersamaan dengan keluarga, untuk itu sebagian orang mungkin ingin menikmati kebersamaan nya bercanda dan berkomunikasi dengan keluarga dimalam hari sehingga tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukan larut malam.

Kebiasaan begadang seperti ini tanpa kita sadari telah menjadi habits dalam pola hidup. Tapi bagaimana jika kebiasaan seperti ini terus berlanjut sepanjang waktu. Tentu akan berdampak negatif terhadap kesehatan dan juga performa di siang hari pada keesokan harinya. Hal ini pastinya akan mengurangi produktivitas bagi seorang pekerja di perusahaan.

Dari kurang lebih 2.000 pekerja yang mengikuti polling  terlihat, lebih dari setengahnya menyatakan mereka merasa lelah saat bekerja setidaknya sekali dalam tiga bulan terakhir. Sebanyak 52 persen dari mereka sepakat bahwa hal itu memengaruhi kinerja mereka.
Sebanyak 40 persen pekerja hanya mencoba menyelesaikan tugas-tugas yang mudah, sementara 18 persennya hanya melakukan “sepotong-sepotong”, dan 6 persen lainnya tidak melakukan apa-apa. Sisanya mengaku dapat menyelesaikan sebagian besar tugas mereka, tetapi tidak seproduktif biasanya.

Kalangan usia 18 hingga 24 tahun menduduki posisi teratas sebagai pekerja yang mengaku kekurangan tidur. Lebih dari tiga perempat (77 persen) mengatakan mereka datang bekerja dalam keadaan lelah setidaknya sekali dalam tiga bulan terakhir. Pada kalangan usia 55 tahun ke atas, hanya sepertiga yang mengaku merasakan hal yang sama. Mungkin Anda tidak menyadari, namun ada empat efek kurang tidur yang memengaruhi produktivitas :

1. Sulit menyerap informasi
Sebuah studi terhadap murid SMP mendapati bahwa menunda jam sekolah hingga satu jam bisa meningkatkan nilai tes hingga sedikitnya 2 persen untuk matematika, dan 1 persen untuk membaca. Bisa membayangkan, kalau Anda mengantuk pasti Anda akan lebih sulit menyerap dan mencerna informasi. Akibatnya, Anda lebih lambat menyelesaikan pekerjaan.

2. Sering membuat kesalahan
Kurang tidur, menurut studi, menimbulkan peningkatan 20-32 persen dalam jumlah kesalahan yang dibuat oleh para ahli bedah. Dalam studi lainnya dilaporkan, para atlet -khususnya pada jenis yang membutuhkan konsentrasi seperti bersepeda atau menembak- membuat lebih banyak kesalahan ketika mereka kurang tidur. Nah, hati-hati ketika pekerjaan Anda di kantor membutuhkan hitung-hitungan atau analisa.

3. Sakit kepala
Para peneliti sebenarnya tidak mengetahui secara pasti hubungan antara kurang tidur dan sakit kepala, tapi yang jelas memang ada kaitannya. Tapi Anda pasti pernah mengalaminya: ketika Anda sangat mengantuk tetapi dipaksa terjaga, lama-lama kepala Anda pasti sakit. Bagaimana bisa produktif di kantor jika kepala Anda sakit?

4. Lebih mudah teralih perhatiannya
Para peneliti juga mendapati bahwa tugas-tugas yang membutuhkan perhatian akan dipengaruhi oleh kurangnya tidur. Mengapa? Karena ketika Anda tidak benar-benar waspada (karena mengantuk) atau tidak benar-benar tidur, pikiran Anda biasanya melayang ke mana-mana.


Sumber tabloidnova